Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memintanya untuk melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PPKM Darurat.
"Kemarin Presiden minta saya evaluasi, besok atau nanti sore akan kita lakukan cara bertindak apa yang kita lakukan untuk berikutnya," kata Luhut dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan sejumlah para ahli terkait masukan selama pelaksanaan PPKM darurat. Sedangkan untuk rencana perpanjangan PPKM darurat, Luhut tidak menjelaskan secara detail.
Advertisement
"Kita sangat hati-hati melihat ini, kami hitung sampai kapan kami akan melakukan ini," ucap dia.
Sementara itu, Luhut menyatakan kenaikan kasus harian Covid-19 telah mencapai 44,51 persen. Sedangkan kenaikan kasus paling tinggi yakni pada Rabu (14/7/2021) yang mencapai 54.517 orang.
Kenaikan tajam kasus harian Covid-19 di Indonesia akibat adanya varian Delta. Sebab saat pelaksanaan PSBB hingga PPKM mikro kasus Covid-19 masih dapat dikendalikan.
"PSBB 1, PSBB 2, PPKM kabupaten/kota, PPKM mikro, semua relatif sebenarnya naik tetapi masih terkendali. Tetapi begitu kita masuk varian Delta, peningkatan kasus Covid-19 didominasi oleh varian Delta," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Paket Bantuan Obat-obatan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah membagikan 300.000 paket vitamin dan obat-obatan untuk pasien Covid-19 mulai Kamis (15/7/2021).
Adapun paket bantuan obat-obatan tersebut diperuntukkan bagi pasien terpapar virus Corona yang menjalani isolasi mandiri.
"Pemerintah mulai hari ini akan segera membagikan paket vitamin dan obat untuk isolasi mandiri," jelas Jokowi dalam tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Dia menegaskan bahwa paket obat-obatan tersebut diberikan secara gratis di wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko tinggi penularan Covid-19. Untuk tahap awal, 300.000 paket bantuan vitamin dan obat dibagikan untuk pasien Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali.
Â
Advertisement