Sukses

Ketum PAN Tegur Kadernya yang Lontarkan Pernyataan Kontroversial Saat Pandemi Covid-19

Zulhas menegur keras para kadernya yang melontarkan pernyataan kontroversial di masyarakat, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas menegur keras para kadernya yang melontarkan pernyataan kontroversial di masyarakat, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Politikus PAN yang ditegur adalah Guspardi Gaus, Rosaline Rimaseuw, dan Saleh Partaonan Daulay.

"Saya sudah memberikan teguran. Jangan diulangi lagi," kata Zulhas dalam rapat koordinasi pengurus DPW dan DPD PAN secara online, Kamis (15/7/2021).

Dia menegaskan, para kader harusnya bersungguh-sungguh dan sekuat tenaga membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan akibat pandemi Covid-19. Mulai dari masalah kesehatan sampai dengan urusan ekonomi.

"Kalau melihat perkembangan situasi terkini, kondisi Indonesia mengkhawatirkan. Tingkat positif dan kematiannya sangat tinggi, saat ini tertinggi di dunia. Bahkan banyak negara menutup diri dari kedatangan warga negara Indonesia," jelas Zulhas.

Dia pun mengingatkan kepada para kadernya, khususnya tiga sosok yang belakangan disorot untuk tidak lagi melontarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Lebih lanjut, Zulhas juga mendukung rencana perpanjangan PPKM Darurat dan percepatan vaksinasi nasional. Sebab hal tersebut dinilai menjadi kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19.

"Bantu program vaksin. Sukseskan PPKM. Bantu ringankan beban ekonomi warga. Bantu warga dengan menggelar program antigen gratis, termasuk memberikan vitamin gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jejak Para Kader PAN

Sebelumnya, Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus membuat heboh ruang rapat Pansus RUU Otsus Papua, Kamis (1/7/2021). Sebabnya, Guspardi mengaku tidak melakukan isolasi mandiri usai kembali dari luar negeri.

Guspardi mengatakan, baru saja kembali dari Kyrgyzstan. Namun menolak karantina dengan dalih yang harus menjalani karantina hanya untuk orang yang tinggal di luar negeri.

Kemudian, Wasekjen DPP PAN Rosaline Irine Rumaseuw mengusulkan adanya rumah sakit khusus pejabat negara. Menurutnya, pemerintah lupa menyediakan fasilitas kesehatan untuk pejabat negara ketika virus corona merebak.

Terakhir, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera memperbaiki krisis tempat tidur di rumah sakit selama lonjakan Covid-19.

Saleh meminta tak ada lagi korban anggota dewan seperti yang terjadi pada temannya yakni anggota DPR RI Fraksin PAN John Siffy Mirin yang meninggal akibat Covid-19 lantaran telat mendapatkan perawatan.

"Saya tidak mau lagi misal mendengar ada anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami anggota Fraksi PAN saudaraku John Siffy Mirin, anggota DPR dari Papua Fraksi Partai Amanat Nasional tidak dapat ICU ya," kata Saleh dikutip dari YouTube DPR RI, Rabu (14/7/2021).