Sukses

Kasus Covid-19 Melonjak, Tenaga Kesehatan di Bekasi Kewalahan Tangani Pasien

Kepala Dinas Kesehatan Sri Enny Mainarti menyebutkan saat ini empat orang nakes harus melayani sedikitnya 30 pasien Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Akibat lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, membuat para tenaga kesehatan setempat mengaku kewalahan untuk menangani pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Sri Enny Mainarti menyebutkan saat ini empat orang nakes harus melayani sedikitnya 30 pasien Covid-19. Jumlah tersebut jauh melebihi jumlah ideal tiga pasien yang seharusnya ditangani satu orang nakes.

"Idealnya satu tenaga kesehatan hanya merawat 3 pasien saja dalam kondisi normal," kata Sri Enny, Kamis (15/7/2021).

Selain minim nakes, kata dia, wilayahnya terus mengalami antrean pasien Covid-19. Bahkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19, dikatakan sudah mencapai 85 persen dari total kapasitas rumah sakit.

Sementara, Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti mengaku sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi keterbatasan nakes. Di antaranya mengurangi pelayanan ruang rawat inap pasien nonCovid-19 hingga pembukaan pendaftaran dan seleksi nakes tambahan.

"Sudah kami lakukan, mobilitas nakes kita alihkan mayoritas ke pasien Covid-19. Rekruitmen juga sudah dilakukan meski belum mencukupi kebutuhan. Kalau memungkinkan ada relawan yang ditempatkan di kami, itu pasti sangat membantu," jelasnya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kapasitas Tempat Tidur Akan Ditambah

Menurutnya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di RSUD Kabupaten Bekasi saat ini mencapai 236 unit. Dengan 16 ruangan khusus untuk pasien bergejala sedang hingga berat yang memiliki riwayat penyakit kritis.

"Saat ini sudah 220 bed dan 16 bed khusus critical illness (penyakit kritis), berarti totalnya 236," ujar Sumarti.

Pihaknya juga berencana menambah kapasitas tempat tidur untuk mengantisipasi antrean pasien Covid-1 yang kemungkinan masih terus berdatangan.

"Kita akan menuju 317 ruang kalau memang lonjakan kasusnya terus meningkat, sambil menunggu tambahan nakes tadi," ujarnya.