Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok mengambil langkah strategis untuk penanganan pasien COVID-19 dengan ketersediaan oksigen. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pihak rumah sakit membatasi Jumlah pasien COVID-19 dengan kemampuan ketersediaan oksigen di rumah sakit tersebut.
Direktur Umum RSUD Kota Depok, Devi Mayori mengatakan, ketersediaan oksigen yang langka membuat pihaknya harus melakukan penjemputan ke sejumlah filling station oksigen medis. RSUD Kota Depok bahkan mencarinya hingga ke wilayah Cikarang, Serang, dan Narogong.
"Sehari kebutuhan oksigen medis di RSUD Kota Depok mencapai 16 tabung berukuran enam meter kubik, dan 12 tabung Vessel Gas Liquid (VGL) berukuran 150 liter," ujar Devi, Jumat (16/7/2021).
Advertisement
Devi menjelaskan, kebutuhan oksigen di RSUD Kota Depok dinilai bervariasi tergantung dari kebutuhan pasien yang sedang menjalani perawatan. Hal itu dikarenakan oksigen yang diberikan kepada pasien COVID-19 akan terlebih dahulu dilihat dari tingkat kadar saturasi pasien tersebut.
"Kami memberikan oksigen kepada pasien COVID-19 yang sangat membutuhkan," ungkap Devi.
Devi mengungkapkan, kedatangan pasien COVID-19 ke RSUD Kota Depok tidak sebanding dengan jumlah ketersediaan oksigen. Akibatnya RS tidak mampu menampung lebih banyak pasien positif walaupun masih terdapat tempat tidur yang tersedia untuk penanganan.
Apabila dipaksakan, namun ketersediaan oksigen tidak mencukupi, di khawatirkan pasien yang membutuhkan oksigen tidak tertangani.
"Kita tidak bisa menerima banyak pasien dulu, karena pasokan oksigen terbatas. Bahkan kami harus kejar-kejaran mencari oksigen untuk pasien yang membutuhkan saat ini," ungkap Devi.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
60 Nakes di RSUD Depok Dinyatakan Positif
Selain keterbatasan oksigen, lanjut Devi, RSUD Kota Depok memiliki keterbatasan tenaga kesehatan yang melakukan penanganan terhadap pasien COVID-19.
Apalagi banyak tenaga kesehatan di RSUD Kota Depok di istirahatkan dikarenakan sakit. Sehingga tenaga medis menjadi sisi lain permasalahan.
"Ada 60 tenaga medis di RSUD Kota Depok sakit karena terkonfirmasi COVID-19 karena tenaga medis tersebut menangani pasien COVID-19," ucap Devi.
Devi menjelaskan, tenaga medis yang terpapar COVID-19 umumnya perawat yang membantu penyembuhan pasien positif.
Terkait relawan untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 di RSUD Kota Depok, dia menilai hal tersebut belum optimal. Serta tidak sesuai kebutuhan penanganan pasien COVID-19 di RSUD Kota Depok.
"Mendapatkan relawan tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak optimal," tutup Devi.
Advertisement