Sukses

ITDRI dan Gojek Gagas Program Muda Maju Bersama 1000 Startup

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) bekerjasama dengan Gojek mencari talenta digital di Indonesia guna indeks inovasi.

Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) bekerjasama dengan Gojek mencari talenta digital di Indonesia guna indeks inovasi. Kolaborasi tersebut mencari talenta khusus di daerah Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua melalui Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup.

Awal pelaksanaan program ini ditandai dengan event launching Muda Maju Bersama 1.000 Startup yang dilaksanakan secara daring, Jumat lalu (16/7). Acara ini dihadiri oleh Direktur Digital Business Telkom  Indonesia Fajrin Rasyid, Chairman Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute Jemy Confido, Co Founder & CEO Gojek Kevin Aluwi, dan Head of Indonesia Regions Gojek Gede Manggala. 

Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup hadir sebagai wadah bagi talenta Indonesia untuk dapat mengembangkan skill dan kapabilitasnya di bidang digital serta dapat secara bebas mengeksplorasi dan mengekspresikan ide-ide inovasi untuk memberikan solusi yang berkesinambungan.  

Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid, memberikan pesan kepada inovator dan digital talent di Indonesia. “Saya ingin memberikan reminder bahwa kalau ingin mengembangkan startup jangan berpikir jangka pendek, bisa sukses dengan cepat, karena realitanya membangun startup itu tidak mudah dan sangat sulit. Cara meningkatkan keberhasilan adalah dengan memiliki visi yang sangat besar. Ketika mengembangkan startup dan menemui masalah, ingat kembali akan visi tadi, bahwa membuat startup memang tidak mudah dan mudah-mudahan inovasi akan lebih muncul. Lihat kembali niat dalam mengembangkan startup dan mudah mudahan itu dapat mendukung untuk mencapai keberhasilan," ujarnya.

Chairman Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute, Jemy Confido menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan dalam Program Indonesia Maju agar bisa menyiapkan sebanyak 9 juta talenta digital dalam waktu 15 tahun ke depan.

"Artinya setiap tahun kita diharapkan dapat bisa menghasilkan 600 ribu digital talent. Ini adalah angka yang sangat menantang, dan apabila hanya mengharapkan dari jalur pendidikan formal, maka setiap tahun dari semua alumni perguruan tinggi yang siap menjadi digital talent kemungkinan jumlahnya masih di bawah 100 ribu. Maka negara memiliki shortage atau gap digital talent yang sangat besar setiap tahunnya. Maka dengan Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup Telkom dan Gojek mengajak untuk sama-sama membangkitkan kegairahan agar bisa lebih siap menjadi digital talent dan innovator, khususnya di Kawasan Timur Indonesia," tuturnya. 

Co-Founder & CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan di Indonesia itu ada ketimpangan di mana kesempatan untuk masuk ke industri ini, membangun inovasi berbasis teknologi itu sekarang kebanyakan hanya ada di kota-kota besar saja, dan sebagian besar di Jakarta.

"Kami lihat program ini memberikan beberapa keuntungan misalnya peserta akan didampingi dan diberikan bantuan dalam mengembangkan ide startupnya dalam bentuk intensive training selama 6 bulan, mencakup workshop, mentoring, dan banyak kesempatan untuk belajar dari orang-orang yang berpengalaman,” ujarnya. 

Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup akan berlangsung selama kurang lebih 7 bulan dengan berbagai kegiatan yang dapat mereka akses melalui aplikasi Soundfren. Adapun jenis-jenis kegiatannya yaitu workshop, webinar, talk show, podcast, video learning dan mentoring untuk mendukung pengembangan kapabilitas talenta digital. Selama periode program, para peserta akan didampingi dan diberikan panduan dalam mengembangkan sebuah startup.

Penyusunan kurikulum akan melibatkan kolaborasi ITDRI yang menjadi best practice pada bidangnya dan platform Gojek yang beberapa tahun terakhir menjadi acuan anak muda di Kawasan Timur Indonesia dalam meningkatkan soft skill yang tidak didapat di institusi formal.

 

(*)

Video Terkini