Sukses

PAN Ancam Pecat Kader yang Tembok Pintu Rumah Tahfiz Makassar

Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan mengatakan, partainya tidak menolerir sikap kader yang melakukan tindakan sewenang-wenang dan jauh dari nilai perjuangan partai.

Liputan6.com, Jakarta - Sikap anggota DPRD Pangkep fraksi PAN, Amirudin yang diduga telah menembok pintu masuk Rumah Tahfiz di Kelurahan Masale Makassar mendapat respons keras dari berbagai kalangan. Termasuk dari partainya yang menegaskan akan menjatuhkan sanksi padanya.

"DPW PAN akan segera memanggil saudara Amirudin. PAN tidak ragu untuk memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan," tutur Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan, Ashabul Kahfi Djamal dalam keterangannya, Minggu (25/7/2021).

Anggota DPR RI itu mengatakan, partai tidak menolerir sikap kader yang melakukan tindakan sewenang-wenang dan jauh dari nilai perjuangan partai. Terlebih terhadap para pemuda penghapal Al Quran.

"Sanksinya tegas, bisa PAW bahkan pemecatan dari kader PAN," jelas dia.

Jika memang terbukti ada pelanggaran hukum, Kahfi melanjutkan, pihaknya mendukung aparat berwenang untuk memproses Amirudin sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kami akan minta dia robohkan sendiri tembok itu. Jika tetap bersikeras kami akan serahkan sepenuhnya kepada yang berwenang. Kami tegaskan bahwa PAN mendukung upaya Camat Panakukkang dan RW 5 Kelurahan Masalle untuk mengambil tindakan," Kahfi menandaskan.

Warga Jalan Ance Daeng Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar dihebohkan lantaran pintu belakang Rumah Tahfiz Al-Qur'an Nurul Jihad tiba-tiba ditutup dengan cara didirikan tembok pada Jumat (23/7/2021). Belakangan Anggota DPRD Kabupaten Pangkep Amiruddin disebut-sebut sebagai orang yang menginisiasi penutupan pintu belakang rumah bagi santri pengafal Al-Qur'an tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Senang Dengar Suara Anak

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua RW setempat, Abdul Azis. Menurut dia Amiruddin yang juga merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN) sengaja mendirikan tembok untuk menutup pintu belakang rumah tahfiz tersebut lantaran tidak senang dengan suara anak-anak yang berada di Rumah Tahfiz Al-Qur'an Nurul Jihad.

"Pak Amiruddin namanya, anggota DPRD Pangkep. Tiap Sabtu-Minggu, biasa baru datang ke sini di rumahnya. Alasannya Amiruddin tutup karena ini anak-anak tahfiz ribut katanya karena sering mengaji di sini," kata Abdul Azis saat ditemui di lokasi, Sabtu (24/7/2021).

Azis menjelaskan bahwa rumah Amiruddin memang berada di belakang rumah tahfiz Al-Qur'an itu. Jalan setapak yang berada di belakang rumah penghafal Al-Qur'an itu pun juga sering menjadi lokasi bermain para santri setelah belajar mengaji dan mengafal Al-Qur'an.

"Ini anak-anak Tahfiz, sering belajar ngaji di sini sambil bermain. Di sini juga mereka sering lewat kalau ke masjid untuk Salat Ashar," jelasnya.

Walaupun jalur depan masih bisa digunakan oleh para santri, Azis merasa heran lantaran jalan tersebut merupakan fasilitas umum milik pemerintah. Sehingga menurut dia kurang tepat jika jalanan tersebut ditutup.

"Sebenarnya anak-anak bisa lewat depan, tapi kan kasihan mereka jauh mutar, kalau mau ke masjid. Dan, ini lokasi memang Fasum sebenarnya," ujar dia.