Liputan6.com, Jakarta Aksi Cepat Tanggap (ACT) tak berhenti membantu sesama terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.Â
Bantuan ditargetkan untuk masyarakat kurang mampu dan membutuhkan makanan, serta mereka yang isolasi mandiri (isoman) karena terdampak pandemi Covid-19.Â
Kolaborasi antara ACT dan MUI lewat peluncuran Food Careline Service atau Operasi Makan dan Operasi Lapar merupakan solusi nyata menyelamatkan bangsa.Â
Advertisement
"PPKM Darurat ini diperpanjang sampai 2 Agustus 2021. Kami ingin sampaikan bahwa gerakan ini dilakukan selama 10 hari. Per hari kami harapkan bisa membantu 100 ribu orang. Artinya selama 10 hari, ada satu juta orang yang dibantu untuk wilayah Jabodetabek," jelas Vice President ACT, Ibnu Khajar dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (26/7).Â
Berkaitan dengan program ini, Sekretaris Jenderal MUI Pusat Buya Amirsyah Tambunan juga mengatakan bahwa layanan makanan gratis ini diharapkan dapat menjadi ikhtiar mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat.Â
"Untuk membantu sesama, momentum ini jangan dilewatkan dan jangan dianggap remeh. Melalui upaya yang dilakukan ACT dan MUI, mari jadikan momentum ini sebagai aksi bersama. Kita harus saling peduli, memberi, membantu, dan mendoakan. Kita yakin bahwa doa yang sungguh-sungguh dimohonkan akan dijawab oleh Allah," ujar Buya.Â
Proses Layanan Makanan Gratis
ACT sebagai lembaga kemanusiaan tak ingin berdiam diri di masa pandemi seperti sekarang ini. Ibnu mengatakan bahwa sudah menjadi tugas ACT untuk berikhtiar sebaik mungkin, guna membawa alternatif solusi untuk masyarakat luas.Â
Setelah meluncurkan program Covid-19 Medical Careline Service, ACT bergerak ke program yang lebih darurat lagi. Ya, melalui Food Careline Service (Operasi Makan Gratis dan Operasi Lapar) ini, ACT siap membantu masyarakat yang membutuhkan.Â
"Jika lapar dan tidak punya makan, segera telepon hotline ke 08001165228," kata Ibnu.Â
Nantinya setelah menghubungi nomor tersebut, petugas dari ACT segera mencatat nama dan alamat yang membutuhkan makanan tersebut. Kemudian pihak ACT juga kan menghubungi armada-nya untuk mengambil makanan dan mengantar ke rumah yang dituju.Â
Untuk diketahui, untuk memperlancar program ini, ACT dan MUI sudah bekerja sama dengan 1000 warteg yang tersebar di banyak titik di Jabodetabek. Tak hanya itu saja, ACT juga menyediakan food truck untuk mendekati sejumlah sentra kerja, seperti pasar atau pabrik.Â
"Food truck kami siap melayani pekerja informal, seperti kayawan pabrik, tukang parkir," kata Ibnu.Â
Pergerakan ACT tak berhenti sampai di sini saja. ACT dan MUI juga meluncurkan kendaraan pengangkut beras, di mana masyarakat bisa mengambil beras cuma-cuma alias gratis.Â
Namun, untuk bisa menikmati fasilitas dari ACT dan MUI, masyarakat akan diberikan kartu khusus untuk di scan saat pengambilan beras.Â
Â
(*)
Advertisement