Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa yang terjadi di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah atau tepatnya di Teluk Tomini pada 19.09 WIB, Senin (26/7/2021) tidak berpotensi tsunami.
Akan tetapi, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan akibat dampak gempa ini.
Baca Juga
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/7/2021).
Advertisement
Dia pun juga menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, hempa tersebut dipicu karena adanya sesar lokal.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi karena Sesar Lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan normal," ungkap Bambang.
Meski gempa yang terjadi tak berpotensi tsunami, BMKG meminta masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai.
"Kepada masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai dan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Bambang.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gelap Gulita
Timur Laut Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah digucang gempa dengan kekuatan magnitudo 6,5 pada pukul 19.09 WIB, Senin (26/7/2021).
Berdasarkan video yang diterima Liputan6.com dari BNPB, wilayah tersebut gelap gulita usai diguncang gempa.
Adapun video tersebut mengabadikan aktivitas warga di jalan Ampana. Jalanan pun hanya diterangi menggunakan lampu sorot kendaraan.
Perekam video menyampaikan, masyarakat setempat sudah mencari tempat yang aman. Mereka khawatir akan imbas lanjutan dari gempa yang kekuatan jauh lebih tinggi dibandingkan siang hari.
"Kondisi jalan di Ampana saat ini orang sudah naik ke dataran tinggi semua, ini karena gempa yang barusan lebih kuat daripada gempa siang tadi," seperti dikutip Liputan6.com, Senin (26/7/2021).
Advertisement