Jokowi memulai blusukan untuk membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan mendatangi sekolah SMA Yayasan Pendidikan Pengajaran Dewasa (Yappenda) di Jakarta Utara. Seperti biasa kehadiran Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu disambut histeris sejumlah siswa. Intan Lestari, siswi SMA Yappenda menjadi salah satu siswi yang menerima Kartu Jakarta Pintar atau KJP dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Intan sangat senang bisa menerima KJP dari Pemprov DKI. Karena dengan KJP biaya sekolah yang harus dia keluarkan menjadi ringan. Dia mengatakan bila sebelumnya harus membayar Rp 250 ribu per bulan kini cuma membayar Rp 180 per bulan.
"Saya akan pergunakan untuk membantu keringanan biaya orangtua saya," kata siswi kelas XII IPA itu di SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (01/12/2012), usai menerima KJP.
Sementara Kepala Sekolah SMA Yappenda M. Bakrie Siknun mengatakan, dari 90 siswa yang diajukan, 30 di antaranya lolos menerima KJP. Sedangkan untuk pelajar SMK yang menerima KJP berjumlah 39 orang.
"Memang kami menyerahkan data itu sekitar 90 siswa yang kami ajukan khusus yang memiliki kriteria yang layak menerima kartu pintar," tutur Bakrie.
Jokowi membagi-bagikan KJP sekitar pukul 08.45 WIB didampingi direktur Bank DKI dan dinas kepala pendidikan. "Saya luncurkan kartu pintar ini dan bisa langsung digunakan," tutur mantan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah itu. Selanjutnya Jokowi melanjutkan blusukannya ke SMA Paskalis, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kartu pintar dibagikan ke 3.0008 siswa SMA dan SMK di lima wilayah di Jakarta. Antara lain di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur serta Jakarta Selatan. Kartu pintar ini berbentuk seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang disalurkan bagi siswa tidak mampu. Para siswa mendapat tunjangan sebesar Rp 240 ribu per bulan.(AIS)
Intan sangat senang bisa menerima KJP dari Pemprov DKI. Karena dengan KJP biaya sekolah yang harus dia keluarkan menjadi ringan. Dia mengatakan bila sebelumnya harus membayar Rp 250 ribu per bulan kini cuma membayar Rp 180 per bulan.
"Saya akan pergunakan untuk membantu keringanan biaya orangtua saya," kata siswi kelas XII IPA itu di SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (01/12/2012), usai menerima KJP.
Sementara Kepala Sekolah SMA Yappenda M. Bakrie Siknun mengatakan, dari 90 siswa yang diajukan, 30 di antaranya lolos menerima KJP. Sedangkan untuk pelajar SMK yang menerima KJP berjumlah 39 orang.
"Memang kami menyerahkan data itu sekitar 90 siswa yang kami ajukan khusus yang memiliki kriteria yang layak menerima kartu pintar," tutur Bakrie.
Jokowi membagi-bagikan KJP sekitar pukul 08.45 WIB didampingi direktur Bank DKI dan dinas kepala pendidikan. "Saya luncurkan kartu pintar ini dan bisa langsung digunakan," tutur mantan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah itu. Selanjutnya Jokowi melanjutkan blusukannya ke SMA Paskalis, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kartu pintar dibagikan ke 3.0008 siswa SMA dan SMK di lima wilayah di Jakarta. Antara lain di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur serta Jakarta Selatan. Kartu pintar ini berbentuk seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang disalurkan bagi siswa tidak mampu. Para siswa mendapat tunjangan sebesar Rp 240 ribu per bulan.(AIS)