Liputan6.com, Jakarta Sebuah video beredar di media sosial, adanya perbincangan antara dua orang di sebuah warung makan sambil menghisap rokok. Dua pria itu diketahui adalah Steven, pemuda penyandang disabilitas yang kepalanya diinjak oknum TNI di Merauke, dan anggota Lanud J.A Dimara (Dma), Merauke, Peltu Deny Zulkarnaen.
Dalam video itu terlihat keduanya sangat akrab saat berbincang. Kadispenau, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, keakraban itu sudah terjalin sejak lima tahun lalu.
Steven, pria difabel ini dikenal setelah video kepalanya diinjak oleh dua orang anggota TNI AU yakni Serda A dan Prada V, di Jalan Raya Mandala, Muli, Merauke, Papua, pada Senin, 26 Juli 2021 viral di media sosial.Â
Advertisement
"Keakraban mereka telah terjalin sejak 5 tahun lalu, karena Peltu Deni Zulkarnaen memiliki kemampuan berkomunikasi secara linguistik atau bahasa isyarat dan turut aktif dalam perkumpulan Difabel Kabupaten Merauke," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangannya, Jumat (30/7/2021).
Indan menjelaskan, perbincangan itu berlangsung di salah satu warung lalapan ayam di Jalan Raya Mandala Spadem, Merauke, pasca kejadian yang menimpa Steven.
"Sambil menunggu pesanan makan, keduanya terlihat akrab dan saling bercengkrama," jelas dia.
Ternyata, diselah-selah perbincangan tersebut. Deny sempat mengajak Steven agar dapat bersekolah kembali, karena saat ini dirinya sudah putus sekolah sejak beberapa tahun lalu.
"Selain mengajak untuk sekolah lagi, Peltu Deny juga berjanji akan mencarikan pekerjaan buat Steven," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berjanji jadi Anak Baik
Tak hanya itu, Steven saat itu juga berjanji tidak akan meminum minuman keras (miras) kembali dan mau untuk melanjutkan sekolah sesuai dengan ajakan dari Deny.
"Steven juga bertekad akan menjadi anak yang baik dan akan membantu orangtuanya, bahkan Steven berjanji untuk rajin beribadah ke Gereja," ungkapnya.
Pada akhir perbincangan, Steven menyampaikan perasaan senangnya dapat berjumpa dengan Deny. "(Steven) berharap dapat bertemu kembali untuk melanjutkan perbincangannya," tutupnya.
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement