Sukses

5 Fakta di Balik Kisah Kakek Kayuh Sepeda Sejauh 15 Km Demi Ikut Vaksinasi Covid-19

Safaruddin namanya. Aksi sang kakek bahkan sempat viral di media sosial Tiktok dan tak sedikit jadi sorotan warga.

Liputan6.com, Jakarta Mengayuh sepeda sejauh 15 kilometer, belum lama ini dilakukan seorang kakek di Makassar. Hal iity dilakukannya demi mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

Kakek Safaruddin namanya. Aksinya bahkan sempat viral di media sosial Tiktok dan tak sedikit jadi sorotan warga.

Adalah akun Tiktok @dr.helmiyadi_spot yang pertama kali memperlihatkan seorang kakek bertopi mendekat ke area vaksinasi, namun tidak berada dalam antrean. Dia tampak ragu.

Saat petugas menanyakan terkait pendaftaran vaksinasi online, bapak tersebut mengaku belum mendaftar karena tidak memiliki ponsel. 

"Pada saat kami melakukan vaksinasi Massal COVID-19, tampak seorang bapak tua ingin mendekat tapi ragu. Setelah kami hampiri ternyata beliau tidak bisa mendaftar online karena tidak memiliki ponsel" tulis keterangan dalam video yang diunggah di akun TikTok @dr.helmiyadi_spot, Kamis, 29 Juli 2021. 

Usaha keras yang dilakukan kakek Safaruddin bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 sontak diapresiasi banyak pihak. Tak sedikit yang mendoakannya agar selalu diberi kesehatan.

Berikut fakta dibalik kisah kakek yang kayuh sepeda 15 km demi ikut vaksinasi Covid-19 di Makassar yang telah dirangkum oleh Liputan6.com: 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 6 halaman

1. Tidak Memiliki Ponsel Untuk Daftar Online Vaksin

Untuk memenuhi kuota vaksin setiap harinya masyarakat Indonesia dimudahkan dengan adanya pendaftaran secara online.

Namun nyatanya kemudahan untuk melakukan pendaftaran online bagi peserta vaksin Covid-19 tidak bisa dirasakan oleh semua kalangan. Berbagai faktor pun mempengaruhi hal tersebut. Salah satunya ialah tidak adanya sarana untuk mendaftar seperti smartphone.

Hal ini pula yang dirasakan oleh seorang kakek yang diketahui bernama Safaruddin. Dirinya mengaku, sangat ingin mendapat vaksin Covid-19. Karena itu, dia mengayuh sepedanya sejauh 15 KM demi hal tersebut.

Namun, setibanya dia di lokasi, kekecewaan didapat karena pendaftaran vaksinasi dilakukan via daring melalui ponsel.

"Safaruddin juga tak sempat menanyakan apapun ke panitia. Hingga panitia mendekatinya Safaruddin pun langsung mengungkapkan bahwa dirinya sangat ingin mengikuti vaksin, tetapi tak bisa mendaftar secara online lantaran tak memiliki ponsel," ungkap Diah Zaddiah Rustham, Corporate Communication Department Head Kalla Group, melalui siaran pers diterima, Kamis, 29 Juli 2021. 

 

3 dari 6 halaman

2. Kayuh Sepeda 15 Km Demi Ikut Vaksin

Dalam unggahan video Tiktok, terlihat seorang kakek yang datang untuk mengikuti vaksinasi namun berada dalam antrian terpisah. Tak lama datang petugas vaksinasi untuk membantunya agar dapat mengikuti vaksinasi.

Sembari memeriksa kesehatan sesuai dengan tata cara vaksinasi, Safaruddin bercerita jika dirinya sudah datang sedari pagi hari. Bahkan dirinya harus mengayuh sepeda sejauh 15 km untuk sampai di lokasi.

"Beliau bercerita sudah datang secari pagi dengan mengayuh sepeda sejauh 15 kilometer. Sehingga kedua kakinya terasa pegal dan kelelahan." lanjutnya.

Tak sampai disitu saja, rupanya Safaruddin sebelumnya memang memiliki niat untuk ikut dalam vaksin sejak lama. Namun, hal tersebut tidak dapat dilaksanakan karena selalu ditakuti oleh orang-orang sekitar.

Meski begitu, sang kakek juga meyakini jika pandemi Covid-19 bisa segera berakhir jika mau ikut melakukan vaksinasi Covid-19.

 

4 dari 6 halaman

3. Keinginan untuk Terbebas dari Covid-19 Begitu Kuat

Corporate Communication Department Head Kalla Group Diah Zaddiah Rustham mengatakan, semangat dan keinginan Safaruddin untuk mendapatkan vaksinasi dan terbebas dari Covid-19 begitu kuat.

Dirinya menceritakan kalau Safaruddin kepada para staf vaksinasi sempat bercerita bagaimana semangat dan perjuangannya demi mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Bila melihat langsung perjuangan Safaruddin, Diah meyakini tidak ada alasan lagi untuk meragu dalam mengikuti vaksinasi.

"Keinginannya untuk terbebas dari pandemi Covid-19 begitu kuat di tengah kondisinya yang sangat terbatas," kata Diah.

 

5 dari 6 halaman

4. Dapat Akses Mengikuti Vaksinasi Covid-19

Dibantu oleh para staf vaksinasi, akhirnya Safaruddin dapat akses mengikuti vaksinasi Covid-19. Dia pun mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan percaya jika pandemi bisa dilewati bersama dengan disiplin protokol kesehatan.

"Saya sangat berterima kasih kepada panitia vaksinasi. Saya akhirnya bisa ikut vaksin juga. Sebenarnya dari dulu mau ikut vaksin, tapi sering ditakut-takuti sama orang-orang. Tapi sekarang saya mulai berpikir dan yakin kita semua bisa bebas dari corona ini, salah satunya dengan ikut vaksin," kata Safaruddin.

Sebagai informasi, program vaksinasi ini juga didukung oleh Universitas Hasanuddin dan Dinas Kesehatan Kota Makassar. Program ini diikuti masyarakat di 4 titik sekaligus. Selain di NIPAH, Mal Ratu Indah, Masjid Al Markaz, dan Graha IDI Makassar yang digelar selama dua hari, 28-29 Juli 2021.

 

6 dari 6 halaman

5. Viral

Video viral di Tiktok yang memperlihatkan seorang kakek yang hendak mengikuti vaksinasi di Makasar tersebut diunggah dalam akun media sosial Helmiyadi Kuswardhana, seorang anggota Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar.

Dalam video tersebut, pemilik akun Tiktok @dr.helmiyadi_spot membagikan kisah seorang kakek yang diketahui bernama Safaruddin yang rela menempuh jarak 15 kilometer untuk mendapatkan vaksinasi.

"15 kilometer mengayuh sepeda hanya untuk ikut divaksin," tulis Helmi dalam caption Tiktok akun @dr.helmiyadi_spot.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @dr.helmiyadi_spot, pada Kamis,29 Juli, dr. Helmiyadi memperlihatkan adanya seorang kakek bertopi yang ikut dalam program vaksin massal COVID-19 namun tidak berada dalam antrean. 

"Pada saat kami melakukan vaksinasi Massal COVID-19, tampak seorang bapak tua ingin mendekat tapi ragu. Setelah kami hampiri ternyata beliau tidak bisa mendaftar online karena tidak memiliki ponsel" tulis keterangan dalam video yang diunggah di akun TikTok @dr.helmiyadi_spot, Kamis (29/7/2021).

Hingga kini video tersebut telah ditonton lebih dari 8,6 juta kali dan dibagikan sekitar 43,2 ribu netizen.

 

(Deni Koesnaedi)