Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan jika setiap permasalahan pasti memiliki hikmah, termasuk pandemi Covid-19 yang saat ini menghadang Indonesia dan dunia.
"Pandemi ini memang cobaan, tapi di saat yang sama pandemi ini juga mengajarkan kita untuk peduli sesama dan memperkuat solidaritas sosial," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya.
Baca Juga
Selain itu menurut dia, pihaknya telah merealokasi anggaran hingga hampir Rp 2 triliun pada 2021.
Advertisement
Hal tersebut dilakukan oleh Yaqut sebagai bentuk kontribusi kementeriannya dalam menangani pandemi Covid-19.
"Pemerintah sangat serius dalam penanganan pandemi. Anggaran kementerian, termasuk di Kemenag, direalokasi untuk itu. Kita bahkan hampir Rp 2 triliun," kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/8/2021).
Berikut pesan Menag Yaqut di tengah pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi Indonesia dan seluruh dunia dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ingatkan Setiap Peristiwa Ada Hikmahnya
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, setiap peristiwa ada hikmahnya, termasuk cobaan pandemi covid-19 yang sedang menimpa seluruh umat manusia.
Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Silaturrahim Virtual bersama, Menkopolhukam Mahfud Md, BNPB, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes, Pimpinan Ormas Lintas Agama, dan Forkopimda se-Jawa Tengah, Sabtu 31 Juli 2021.
"Pandemi ini memang cobaan, tapi di saat yang sama pandemi ini juga mengajarkan kita untuk peduli sesama dan memperkuat solidaritas sosial," kata Menag Yaqut dalam keterangannya.
Advertisement
Ingatkan Lawan Covid-19 Keroyokan
Menag Yaqut menambahkan, menghadapi pandemi tidak bisa diselesaikan head to head, tetapi semua elemen masyarakat harus bersatu melawan Covid-19, khususnya pemerintah, masyarakat dan tokoh agama.
"Kita tahu banyak yang terpapar itu teman, sahabat, guru kita, orang yang kita cintai. Tentu kita tidak bisa membiarkan atau secara sembunyi egois melawan pandemi ini," kata dia.
"Kita harus bersama-sama baik itu masyarakat, tokoh agama, maupun pemerintah. Tidak bisa kita selesaikan 'head to head' satu lawan satu, harus kita keroyok bersama," imbuh pria yang biasa disapa Gus Yaqut.
Realokasi Anggaran Hampir Rp 2 Triliun
Kemudian menurut Menag Yaqut, pihaknya telah merealokasi anggaran hingga hampir Rp 2 triliun pada 2021. Hal itu dilakukan oleh Yaqut, sebagai bentuk kontribusi kementeriannya dalam menangani pandemi Covid-19.
"Pemerintah sangat serius dalam penanganan pandemi. Anggaran kementerian, termasuk di Kemenag, direalokasi untuk itu. Kita bahkan hampir Rp 2 triliun," kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/8/2021).
Yaqut menambahkan, realokasi kementeriannya tidak akan berhenti sampai di situ. Dia menegaskan, akan melakukan realokasi lagi dengan anggaran mencapai lebih dari Rp 300 miliar.
"Saat ini sedang dalam proses realokasi berikutnya yang juga untuk menyukseskan pelaksanaan PPKM dengan realokasi anggaran mencapai Rp 399,91 miliar," papar Gus Yaqut, sapaan akrab Menteri Agama ini.
Yaqut merinci, realokasi anggaran untuk penanganan pandemi sudah dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, sekitar Rp 483,54 miliar anggaran Kemenag ikut direalokasi dalam rangka pelaksanaan program vaksinasi.
Tahap Kedua, sekitar Rp 712,78 miliar untuk berkontribusi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kemudian tahap Ketiga, sekitar Rp 385,46 miliar untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19.
"Jadi total anggaran Kemenag yang direalokasi untuk bersama-sama menangani kondisi pandemi mencapai Rp1,981 triliun," dia menandasi.
Advertisement