Liputan6.com, Jakarta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan pesawat Kepresidenan RI atau BBJ 2 dicat ulang karena memang sudah waktunya untuk diperbarui. Selain itu, kata dia, ada beberapa bagian cat pesawat yang sudah terkelupas.
"Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya untuk diperbarui," kata Heru kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).
"Ada beberapa bagian yang sudah terkelupas," sambungnya.
Advertisement
Menurut dia, pesawat Kepresidenan-1 sudah memasuki usia tujuh tahun yang secara teknis memang harus memasuki perawatan besar yakni, overhaul. Heru menyampaikan perawatan pesawat ini diperlukan untuk keamanan penerbangan.
"Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan," ucapnya.
Adapun pesawat yang kerap dipakai Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kunjungan kerja ini dicat dengan warna merah putih. Pemilihan warna ini sesuai dengan warna bendera Indonesia.
"Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan: merah putih, warna bendera nasional," jelas Heru.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dikritik
Sebelumnya, Pengamat Penerbangan Alvin Lie yang mengkritik pesawat Kepresidenan telah berganti warna menjadi merah putih. Dia menilai bahwa pengecetan ulang pesawat merupakan bentuk foya-foya.
Alvin Lie mengungkap biaya pengecetan ulang pesawat Kepresidenan B737-800 yang sangat fantastis. Jumlahnya mencapai USD 100 ribu sampai USD 150 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.
"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat Kepresidenan. Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribuSekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M," tulis Alvin Lie melalui akun twitternya @alvinlie 21, Selasa.
Advertisement