Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berambut putih duduk di dalam bengkel sepeda motor di Jalan Gas Alam, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Kaki kanannya diperban.
Dia berharap ada pengemudi sepeda motor yang membutuhkan jasanya, walaupun hanya sekedar menambal ban di bengkel kecil miliknya.
Baca Juga
Pria tersebut bernama Mulyono yang sudah tinggal di Kota Depok selama 20 tahun. Dia ditemani sang istri, menggantungkan hidup dengan menawarkan jasa tambal ban dan permak celana jin. Mulyono kini hanya bisa pasrah menghadapi hari tuanya setelah mengalami kecelakaan usai pulang dari pasar.
Advertisement
"Kecelakaannya pada 18 Mei setelah lebaran, akibat kecelakaan kaki saya putus," ujar Mulyono, Kamis (5/8/2021).
Masih teringat di benaknya, sebelum kecelakaan, dia disambar atau disusul sepeda motor hingga dua kali. Pada saat itu, gas motornya tidak dapat dikendalikan atau diturunkan untuk mengurangi kecepatan motor yang dikendarainya.
Dia pun berinisiatif untuk menghindari kecelakaan yang fatal dengan menabrakkan motornya ke kendaraan orang lain yang berada di depannya.
"Motor saya dan motor yang berada di depan berhenti dan saya terjatuh, saat mau diangkat orang yang menolong, ternyata kaki saya putus," terang Mulyono.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum dapat bantuan dari pemkot
Pria yang berusia 60 tahun ke atas ini dibawa ke pengobatan tradisional patah tulang. Pada saat itu kakinya sudah dinyatakan menyambung, namun belum sempurna. Selama menjalani pengobatan hingga tiga bulan, tidak memiliki perubahan.
"Akhirnya saya pulang untuk urus sendiri. Singkong itu saya parut buat nutupin luka-lukanya, Alhamdulillah mulai merapat tinggal sedikit lagi," ucap Mulyono.
Mulyono mengaku ingin cepat sembuh sehingga dapat menjalani profesinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia ingin bekerja kembali seperti dulu, menjadi penambal ban dan permak celana jin.
"Kalau sore saya parkir di kafe sebelah saya," kata dia.
Saat disinggung soal bantuan selama pandemi Covid-19, Mulyono mengaku mendapatkan bantuan dari baik warga maupun orang yang merasa prihatin kepadanya berupa sembako untuk makan.
Terkait bantuan dari Pemerintah Kota Depok, Mulyono mengaku belum pernah mendapatkan bantuan.
"Pemerintah yang mana maksudnya, Pemkot Depok tidak ada. Yang sekarang urus Bu Siti Habibah. Baru pulang dari sini," ucap Mulyono.
Advertisement