Sukses

Tinjau Kalsel, Menko PMK Muhadjir Effendy Akui Kelangkaan Obat Terapi Covid-19

Menurut Muhadjir, persoalan kelangkaan obat terapi Covid-19 tidak hanya terjadi di satu daerah, tapi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan, saat ini terjadi kelangkaan obat yang digunakan dalam menangani pasien Covid-19.

Menurut dia, persoalan kelangkaan obat terapi Covid-19 tidak hanya terjadi di satu daerah, tapi nasional. Hal itu disampaikan Muhadjir saat meninjau penanganan pandemi Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Masalah obat ini nanti saya diskusikan dengan Pak Menkes. Untuk pengadaan obat-obat tertentu terutama yang bergejala berat dan kritis, termasuk jarang di sini (Kalsel) obatnya. Dan ini persoalan nasional karena obat-obat ini masih impor," ujar Muhajir dalam keterangan pers diterima, Kamis (5/8/2021).

Muhadjir mencatat, usai kunjungannya ke RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel, Rabu 4 Agustus 2021 kemarin, ketersediaan obat antiviral paling penting dan harus dijamin ketersediaannya.

"Ketersediaan obat antiviral tidak boleh hanya ada di RS, melainkan harus tersedia di tingkat bawah yakni puskesmas," kata Muhadjir.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Jangan Sepelekan Covid-19

Melihat angka kematian Covid-19, sambung Muhadjir, kelangkaan obat-obat terapi Covid sifatnya juga sudah sangat mendesak. Karena kondisi tersebut, Muhadjir meminta masyarakat tidak ada yang menyepelekan Covid-19.

"Inilah pentingnya juga memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat. Covid-19 ini jangan ditunda-tunda, jangan kemudian ditahan-tahan, harus lapor kemudian dibawa ke RS. Akan tetapi, memang sebaiknya kalau masih OTG jangan buru-buru dibawa ke RS, lapor dulu ke puskesmas," terangnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19