Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, dengan adanya penurunan keterisian tempat tidur di RSD Wisma Atlet menjadi contoh PPKM bisa menurunkan angka kasus Covid-19. Saat ini keterisian tempat tidur di Wisma Atlet menurun hingga 25 persen.
"Wisma Atlet ini bisa mencari sebuah contoh PPKM bisa menurunkan angka BOR yang menjadi salah satu indikator penentuan PPKM. Mari kita lihat bagaimana data BOR yang ada di beberapa daerah," kata Moeldoko usai meninjau RSD Wisma Atlet, Jakarta Pusat, Jumat (6/8/2021).
Dia mengatakan, secara nasional keterisian tempat tidur (BOR) sudah melandai yaitu 56,81 persen. Sementara itu BOR di Jawa dan Bali yaitu 57,4 persen dan non Jawa yaitu 56 persen.
Advertisement
"Kondisinya 56,81 persen dan saya pikir hari ini juga ada penurunan. BORÂ di Jawa Bali turun menjadi 57,4 persen, BORÂ non Jawa Bali turun menjadi 56 persen," ungkap dia.
Selain itu, kasus harian pun kata dia semakin melandai. Dia mencontohkan seperti dua minggu lalu jumlah kasus meningkat hingga 40.000 tetapi mulai menurun.
"Selain BOR, Kita juga bisa melihat angka kasus harian yang semakin menurun dari hari ke hari. dua minggu lalu kasus harian nasional masih di atas 40.000 kasus per hari, tapi kemarin sudah menurun lagi menjadi 35.764 kasus. Kasus harian di Pulau Jawa juga semakin menurun," kata Moeldoko.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Moeldoko: Jokowi Perintahkan untuk Waspada Keterisian ICU di Luar Jawa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan agar jajarannya tidak lengah dalam penanganan Covid-19. Dia memerintahkan jajarannya mengantisipasi lonjakan keterisian ruangan ICU khususnya di luar Pulau Jawa.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko usai meninjau RSDÂ Covid-19Â Wisma Atlet, Jakarta Pusat, Jumat (6/8/2021).
"Presiden memerintahkan pada sidang kabinet untuk mewaspadai ICU-ICU yang ada di luar Pulau Jawa," kata Moeldoko di RSD Wisma Atlet, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut dia, pemerintah sudah berupaya membangun ICU di beberapa daerah dengan cepat. Hal tersebut untuk mengulangi kejadian beberapa waktu lalu, di mana pasien Covid-19 dalam kondisi kegawatan harus antre untuk mendapat perawatan di ICU.
"Pemerintah merespons sungguh sangat cepat. persoalan ICU dan seterusnya itu menjadi sebuah persoalan pada saat puncaknya, dan banyak orang yang antre di ICU apa yang terjadi sekarang? Pemerintah telah melakukan sebuah gerakan yang sangat cepat dan masif," ungkap Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan, beberapa daerah sudah melakukan percepatan penanganan Covid-19, mulai dari Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Medan, Lampung. Salah satunya dengan membangun banyak ICU itu tadi.
"Ini jumlahnya cukup banyak ICU yang dibangun. Kenapa? Merujuk dari pengalaman yang lalu, banyak pasien yang harus antre di ICU, maka menteri PUPR diperintahkan oleh Presiden untuk segera, ini sedang berjalan, enggak begitu lama selesai," ungkapnya.
Â
Â
Â
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement