Sukses

Komisi XI DPR: Krisis Kesehatan Jadi Fokus Pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi

Alokasi anggaran penanganan pandemi pun bisa cukup dinamis sesuai kebutuhan untuk menolong masyarakat. Namun, Puteri, yang perlu diperhatikan adalah postur APBN pun juga harus dijaga dengan baik agar defisit dapat terkendali.

Liputan6.com, Jakarta Krisis kesehatan akibat Pandemi Covid-19 masih menjadi fokus pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.

Pemerintah memperkirakan anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 pada tahun ini bisa melonjak hingga menjadi lebih dari Rp 300 triliun.

"Menurut saya tentu kesehatan selalu jadi fokus untuk pemerintah, mengingat varian Covid-19 yang terus berkembang, sementara pemerintah masih menggalakkan program vaksinasi untuk bisa menyasar seluruh lini masyarakat hingga daerah terpencil di Indonesia," ujar Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).

Sehingga, kata dia, program penunjang di sektor kesehatan juga akan terus disesuaikan dengan perkembangan penanganannya. "Memang dalam situasi ketidakpastian akibat pandemi ini, APBN perlu tetap responsif dan akuntabel," katanya.

Sehingga, lanjut dia, alokasi anggaran penanganan pandemi pun bisa cukup dinamis sesuai kebutuhan untuk menolong masyarakat. Namun, menurut dia, yang perlu diperhatikan adalah postur APBN pun juga harus dijaga dengan baik agar defisit dapat terkendali.

"Begitupun, penyerapan anggaran tersebut juga perlu dipastikan dapat terserap dengan maksimal," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Anggaran Kesehatan Penting

Puteri menilai anggaran kesehatan ini sangat penting dalam mendukung pengendalian Pandemi Covid-19. Karena, kata Puteri, keberhasilan penanganan pandemi ini turut menjadi kunci untuk menjaga momentum perbaikan ekonomi yang sedang berlangsung.

"Sehingga begitu hal ini tercapai, tentunya mobilitas masyarakat dapat segera pulih dan harapannya pemulihan ekonomi juga bisa terjaga," pungkasnya.