Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok mencatat terjadi kenaikan pengguna narkoba di wilayah Kota Depok setiap tahunnya. Hal itu menjadi perhatian BNN Kota Depok untuk mengedukasi warga tentang bahaya narkoba serta dampak dan akibatnya.
Sub Koordinator P2M BNN Kota Depok, Purwoko mengatakan, penyalahgunaan narkoba di Kota Depok mengalami peningkatan di tiap tahunnya. Bahkan berdasarkan data yang bersumber dari Polres Metro Depok, kenaikan peredaran sudah terjadi sejak 2016 hingga 2020, namun pada tahun ini pihaknya masih melakukan pendataan.
"Iya memang ada kenaikan namun tidak secara siginifikan jumlah peningkatannya," ujar Purwoko, Sabtu (7/8/2021).
Advertisement
Purwoko menjelaskan, pada 2016 terdapat 321 kasus, 2017 sebanyak 339 kasus, 2018 sebanyak 344 kasus, 2019 sebanyak 357 kasus, dan 2020 sebanyak 374 kasus. Dari catatan kasus tersebut, terdapat sejumlah pencadu yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi baik dari Klinik Pratama BNN Kota Depok, Yayasan KAKI, maupun Yayasan Kuldesak.
"Untuk rehabilitasi selain di Klinik Pratama, kami juga bekerjasama dengan sejumlah yayasan," terangnya.
Purwoko mengungkapkan, pada 2019 pecandu yang mendapatkan rehabilitasi di Klinik Pratama BNN Kota Depok sebanyak 31 orang, Yayasan Kuldesak 20 orang, dan Yayasan Kaki 20 orang. Pada 2020, sebanyak 45 orang di Klinik Pratama, dan 10 orang di Yayasan Kaki. Sedangkan untuk pengedar dan pengguna narkoba menjalani masa hukuman di Rutan Kelas 1 Depok.
"Untuk yang di Rutan kami mencatat sebanyak 959 orang untuk bandar atau pengedar, dan 209 orang untuk pengguna yang menjalani hukuman," ungkap Purwoko.
Purwoko menjelaskan, Kota Depok menjadi salah satu kota yang menjadi celah peredaran narkoba. Hal itu dikarenakan Kota Depok merupakan kota yang strategis dan berbatasan langsung dengan Jakarta, Bogor, dan Tangerang.
"Ibarat kita Kota Depok mudah menjadi jalur transit," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Celah Kepadatan Penduduk
Purwoko menuturkan, kepadatan penduduk merupakan celah untuk bandar atau pengedar masuk ke Kota Depok. Pengedar maupun bandar dapat berkamuflase dan berbaur dengan warga. Untuk mencegah warga Kota Depok, diperlukan ketahanan keluarga yang kuat sehingga anggota keluarga dapat terhindar dari pengguna maupun pencadu narkoba.
"Masih ada pekerjaan rumah yang harus kami kerjakan dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga, karena masih ada warga yang belum mengetahui tentang jenis dan bentuk narkoba," ujarnya.
BNN Kota Depok setiap tahunnya rutin memberikan edukasi tentang bahaya dan jenis narkoba kepada warga maupun siswa sekolah. Menurutnya, perdaran narkoba merupakan permasalahan bersama, sehingga edukasi tersebut disampaikan melalui Kelurahan Bersih dari Narkoba (Bersinar). Namun dikarenakan pandemi COVID-19, sosialisasi yang sebelumnya melalui tatap muka, kini beralih melalui daring atau secara online.
"Ya, kami masih melakukan edukasi kepada warga maupun siswa namun secara online karena mencegah penularan COVID-19," pungkasnya.
Â
Advertisement