Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana di Papua.
Dalam kesempatan tersebut, Risma menekankan pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Papua.
Baca Juga
"Penting bagi anak-anak Papua untuk mendapatkan akses pendidikan dan pengembangan vokasional," kata Risma dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (7/8/2021).
Advertisement
Dengan SDM yang terdidik, kata Risma, Papua akan bisa mandiri. Misalnya, kata dia, masyarakat Papua dapat mengembangkan minyak sendiri dengan kepala yang banyak dijumpai di daerah tersebut. Sehingga tak perlu lagi tergantung dari luar Papua.
Selain mengunjungi korban bencana, Risma juga mengunjungi dua pusat pengembangan SDM yakni di Kompleks ICCI (Indonesia Cross Cultural Institute) dan kantor Maga Edukasi Papua.
Risma juga menemui pengungsi korban banjir bandang Sentani tahun 2019 di Posko Pengungsi Palomo, Sentani. Di hadapan anak-anak yang menunggunya di tenda, Mensos berbincang dan menghibur dengan membacakan cerita.
Usai bercerita, Risma melontarkan beberapa pertanyaan dan dijawab dengan tangkas oleh anak-anak.
Di hadapan tokoh dan masyarakat Papua, Rismamemotivasi anak-anak dan pemuda untuk bersikap optimistis. Kondisi yang mereka hadapi tidak menjadi halangan bagi mereka untuk maju dan hidup sejahtera.
"Tuhan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lain, selama ia memiliki kemauan, ia bisa maju," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut juga, Risma dan rombongan meninjau lahan yang rencananya akan didirikan hunian untuk pengungsi, tak jauh dari Posko Palomo. Sebanyak 76 rumah akan dibangun untuk warga Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cyckloop yang menjadi pengungsi Posko Palomo.
Risma berharap, dengan dibangunnya rumah tersebut, pengungsi mendapatkan hunian yang lebih layak.
Risma menyatakan membangun Papua sama seperti membangun Surabaya. Yaitu dilakukan dengan menggerakkan semua potensi tanpa membeda-bedakan asal usul dan latar belakang.
Contohnya di Surabaya, ia menyatakan sudah cukup dekat dengan warga Papua di Surabaya. Ia mengaku sering Natalan dengan masyarakat Papua.
"Makanya saya dipanggil “mama Papua” sama anak-anak Surabaya," kata Risma.
Risma mengatakan, banyak pejabat di Kota Surabaya berasal dari Sabang sampai Merauke termasuk dari Papua. Misalnya, Kepala Dinas Kominfo Surabaya berasal dari Papua. "Itulah kita harus saling menghormati," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bantuan Rp 900 Juta
Dalam kesempatan ini, Kemensos menyalurkan berbagai bantuan dengan total nilai Rp 949.912.000. Dengan rincian bantuan berupa alat bantu aksesibillitas (kursi roda, tripod, dan walker) sebanyak 152 unit dengan nilai Rp 149.850.000.
Bantuan kewirausahaan (usaha bengkel tambal ban, usaha stempel, usaha sate ayam, usaha sablon, usaha servis HP, dan usaha kedai minuman) sebanyak 395 paket dengan nilai Rp 125.200.000. Bantuan untuk usaha kios, kios pulsa, dan kios sembako sebanyak 20 paket dengan nilai Rp 65.600.000.
Bantuan untuk peternakan sapi, kambing dan babi sebanyak 24 paket dengan nilai Rp 77.000.000.
Kemudian ada juga bantuan untuk kebutuhan dasar yakni makanan, pakaian, penambah daya tahan tubuh, dan masker sebanyak 550 paket dengan nilai Rp 532.362.000.
Kemensos juga menyalurkan bantuan masker dan vitamin melalui Karang Taruna Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Bantuan dikirimkan sebanyak 1.270 paket per Kabupaten/Kota, total 2.540 paket bantuan. Kemudian bantuan untuk Kabupaten/Kota yang lainnya akan dikirimkan menyusul menggunakan PT. Pos Indonesia.
Bantuan masker dan vitamin melalui forum kerukunan umat beragama (FKUB) berupa masker medis sebanyak 824 karton, paket vitamin 5.250 paket, vitamin D1000 IU, vitamin C tab 250 mg, dan vitamin Zinc tab 20 mg.
Ada juga bantuan untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berupa 5 paket alat sablon, 1 unit PC i5 Ram 8 Gb (monitor & CPU) dan printer warna, 10 lusin kaos oblong lengan pendek warna warni, dan Buku Cerita Anak.
Advertisement