Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, meninjau pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan Paguyuban Pedagang mi dan Bakso (PAPMISO) dan Taruna Merah Putih (TMP), yang bekerja sama dengan Polri, Minggu (8/8/2021).
Teten mengapresiasi peran UMKM dalam penyelenggaraan vaksinasi secara mandiri tersebut. Menurutnya kegiatan ini sangat membantu pemerintah dalam percepatan pembentukan herd immunity.
"Sebagai salah satu pelaku UMKM, kita patut mengapresiasi peran PAPMISO yang turut membantu pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi, apalagi diselenggarakan secara mandiri," kata Teten kepada awak media.
Advertisement
Ia menyebutkan, pelaku UMKM merupakan pihak yang terdampak langsung pandemi Covid-19. Bahkan, tak sedikit diantara pedagang yang terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang terus merosot.
"Dari 2.500 pedagang mi dan bakso, selama pandemi ini sudah 200 kios tutup. Bahkan laporan yang saya terima, omzet penjualan juga pernah turun hingga sampai 70 persen saat pemberlakuan PPKM Darurat," ungkapnya.
Pemerintah, kata dia, selama pandemi juga terus mengucurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, khususnya yang terdampak. Diantaranya program bansos, Banpres Produktif untuk usaha mikro, program restrukturisasi pemberian penyediaan pinjaman murah untuk pemulihan UMKM, dan lainnya.
Teten menambahkan, para pedagang mi dan bakso berharap harga daging bisa terus stabil, dan tempat usaha secepatnya dibuka untuk mereka bisa berjualan. Ia pun merekomendasikan agar diberikan sertifikasi layak buka bagi tempat usaha yang memenuhi protokol kesehatan.
"Misalnya outlet dengan sirkulasi udara, pembatasan duduk dan jumlah pengunjung, alat cuci tangan, detektor suhu, dan lainnya. Jika itu sudah terpenuhi, Pemkab berikan sertifikasi layak buka pada outlet tersebut," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sanksi Tegas untuk Pelanggar
Teten juga mengimbau agar pedagang yang melanggar protokol kesehatan diberikan sanksi tegas, mulai dari teguran hingga penutupan tempat usaha. Karena sejatinya, penanganan Covid-19 tak melulu tugas pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama.
"Di situlah dapat dimaknai, kita saat ini masih hidup berdampingan dengan pandemi covid, namun bertahap kita lawan dan singkirkan covid dari republik ini," tandasnya.
Sementara Dewan Pembina PAPMISO yang juga Ketua DPC TMP Bekasi, Nyumarno mengatakan untuk memenuhi herd immunity, setidaknya harus 80 persen warga Kabupaten Bekasi yang divaksin Covid-19. Ia pun mengaku siap membantu pemerintah dalam memaksimalkan program vaksinasi.
"Jika Kemenkop punya kuota vaksin 50.000 dosis, kami siap terima dan bantu pelaksanaan untuk wilayah Jabar-Banten. Sepanjang dibantu juga sarana prasarana termasuk nakes dan tenaga inputornya. Kami tinggal koordinasi dengan Pemda, TNI, dan Polri nanti pelaksanaannya," ujar Nyumarno.
Vaksinasi Merah Putih menyediakan 1.200 dosis vaksin yang berasal dari Polri. Sebanyak 600 dosis diperuntukkan bagi pedagang mi dan bakso, dan sisanya untuk pelaku UMKM lain serta masyarakat umum.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan, sejumlah kepala dinas dan aparatur pemerintah setempat.
Advertisement