Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan menghentikan sementara vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di wilayahnya. Hal ini karena keterbatasan jumlah stok vaksin.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, antusias masyarakat Kota Bogor untuk mendapat suntikan vaksin sangat tinggi. Sementara jumlah vaksin yang tersedia sangat terbatas.
Oleh karena itu, Pemkot Bogor memutuskan bahwa jatah vaksin bagi pelajar yang sedang berjalan dialihkan untuk masyarakat umum.
Advertisement
"Ini untuk mengakomodir masyarakat yang sudah mendaftar. Karena jumlah (pendaftar) melebihi kuota, saya bilang over dulu ke masyarakat karena kan pelajar masih bisa nunggu," kata Bima, Senin (9/8/2021).
Vaksinasi untuk pelajar akan kembali dilaksanakan apabila sudah mendapat tambahan vaksin dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Sekdis Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Dani Rahadian menyebutkan terdapat 104 ribu pelajar untuk jenjang SMP dan SMA di Kota Bogor yang menjadi target sasaran vaksinasi Covid-19.
Dari jumlah tersebut, sampai saat ini kurang lebih sebanyak 6.000 pelajar SMP dan 2.800 pelajar SMA yang sudah mendapat suntikan vaksin.
"Kalau ditotal sudah 8.000-an yang sudah divaksin," kata Dani.
Namun untuk saat ini, program vaksinasi Covid-19 khusus pelajar di Kota Bogor sementara ditiadakan karena keterbatasan jumlah vaksin.
"InsyaAllah Minggu depan lanjut, kemaren kita sudah launching dengan OJK, akan memberikan 10 ribu vaksin untuk pelajar," ucap Deni.
Target 104 Ribu Vaksinasi
Deni mengatakan target pencapaian vaksinasi untuk pelajar tergantung dari ketersediaan vaksin. Apabila distribusi vaksin lancar maka target 104 ribu vaksinasi untuk usia 12-18 tahun dapat tercapai sebelum akhir tahun.
"Jenis vaksin dengan sasaran 12 tahun ke atas itu menggunakan sinovac, jadi kami menunggu ketersediaanya kembali," pungkasnya.
Advertisement