Liputan6.com, Jakarta Deputi Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet (Setkab) Thanon Aria Dewangga memastikan tak ada dokumen negara bersifat rahasia di dalam situs Setkab.go.id yang diretas beberapa waktu lalu. Menurut dia, data-data yang diunggah pihak Setkab di situs sejauh ini masih aman.
"Sejauh ini memang yang kami dapatkan dari pihak-pihak terkait, data-data yang ada di dalam website sejauh ini, Alhamdulillah masih sangat aman," kata Thanon kepada wartawan, Senin (9/8/2021).
Dia mengatakan situs Setkab.go.id hanya mengunggah berita-berita dan kegiatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah berlangsung. Dengan begitu, dokumen yang dirilis di situs Setkab sifatnya memang untuk dipublikasikan.
Advertisement
"Kami memberikan informasi-informasi baik itu acara presiden, kegiatan presiden maupun pemerintahan. Sehingga tidak ada dokumen-dokumen yang dikecualikan atau dokumen-dokumen yang bersifat rahasia," jelasnya.
Thanon menuturkan saat ini situs Setkab masih dalam tahap pemulihan dan direncanakan dapat tayang kembali dalam dua hari ke depan. Setkab sendiri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Polri, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menguatkan pengamanan situs.
"Karena bagaimanapun ini adalah website milik pemerintah, kami punya tugas mendeliver berita-berita pemerintahan. Sehingga kami mengupayakan sedemikian rupa, agar website kita segera pulih dan dapat dinikmati oleh media dan masyarakat," ujar Thanon.
Pihak Sekretariat Kabinet sendiri mengaku upaya peretasan ini sangat merugikan karena penyebaran informasi pemerintahan menjadi terhambat. Setkab menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.
"Kalau dari kami sepenuhnya menyerahkan kepada pihak kepolisian gimana tindakan yang diambil," ucap Thanon.
Sebelumnya, laman situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab) yang beralamat di setkab.go.id telah diretas dan diubah tampilan web-nya (deface) oleh hacker pada Sabtu 31 Juli 2021.
Ketika situs diakses, penggunjung seharusnya ditampilkan berbagai informasi umum ternyata diubah dengan foto seseorang yang sedang membawa sebuah bendera merah putih dengan tulisan "Padang Blackhat" dan "Anon Illusion Team."
Peretasan dan Deface
Selain itu, pelaku peretasan (hacker) yang mengatasnamakan Zyy Ft Lutfifake serta menuliskan sebuah kalimat.
"Kekacauan di mana-mana, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Rakyat harus dirumah tanpa ada dispensasi dan kompensasi apa pun yang membuat rakyat Indonesia merasa stress dan depresi. Penguasa menikmati dunianya sendiri dengan gaji yang mengalir tiap hari. Dimana keadilan di Negara ini?"
Selain itu tertulis juga Padang Blackhat Anon Juna dan Lutfie404.
Diketahui, aksi peretasan dan deface ini menjadi salah satu cara hacking yang sering terjadi terhadap situs web pemerintahan di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.
Advertisement