Sukses

Asrama Mahasiswa IPB Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19

Rumah sakit lapangan ini dalam upaya mengantisipasi apabila kasus harian Covid-19 di Kota Bogor kembali naik.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan IPB University mulai mengoperasikan rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Covid-19.

Rumah sakit lapangan yang dibangun di gedung asrama IPB ini memiliki kapasitas 44 kamar yang difungsikan sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, rumah sakit lapangan ini dalam upaya mengantisipasi apabila kasus harian Covid-19 di Kota Bogor kembali naik.

"Kota Bogor sempat tidak baik-baik saja. Sangat mengkhawatirkan. Kekurangan tempat tidur, kelangkaan oksigen dan antrean di mana-mana," ungkap Bima Arya, Senin (9/8/2021).

Menurutnya, pandemi Covid-19 belum berakhir dan kemungkinan sewaktu-waktu kasus kembali naik. Karena itu, sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien maka Pemkot Bogor bekerjasama dengan IPB University mendirikan tempat perawatan dan isolasi bagi pasien Covid-19.

"We never know. Apakah ini akan terus membaik? Banyak ahli sampaikan kita harus hati-hati akan ada kecenderungan multiple varian? Kalau setelah delta tidak ada lagi yang lain, insyaAllah kita recovered. Sebaliknya, setelah delta ada lagi dan lagi, napas kita betul-betul harus panjang," terangnya.

Rumah sakit lapangan ini tetap merujuk pada standar penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan. Sarana dan prasarana mulai dari alat-alat kesehatan hingga tenaga kesehatan berasal dari Rumah Sakit Ummi Bogor.

"Kami menyediakan SDM kesehatan dan non kesehatan. Kami juga menyediakan alat-alat kesehatan baik barang medis habis pakai maupun obat-obatan. Bahkan, menyediakan jasa catering untuk pasien dan kelengkapan kamar pasien," kata Direktur RS Lapangan IPB dr Najib Askar.

2 dari 2 halaman

Fasilitas Gedung Lengkap

Sementara itu, Rektor IPB University Prof Arif Satria menyebutkan ada 44 kamar di Asrama Internasional IPB yang difungsikan sebagai ruang perawatan pasien Covid-19. Fasilitas di gedung itu sudah lengkap, bahkan tersedia wifi.

"Asrama ini untuk pelayanan perawatan pasien sesuai dengan pedoman RS lapangan atau RS darurat Covid-19 dengan status pasien gejala ringan hingga sedang," ujar Arif.

Hingga Senin kemarin, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit penanganan Covid-19 di Kota Bogor berada di angka 43 persen. Sebelumnya BOR hampir menyentuh angka 90 persen akibat lonjakan kasus.

 

Â