Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Adapun ini disampaikan dalam pidato politiknya di HUT Centre for Strategic and International Studies (CSIS) ke 50.
Baca Juga
Menurut dia, CSIS sudah terbukti kontribusinya baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan hubungan internasional untuk kemajuan Indonesia sendiri.
Advertisement
Lantas, Menko Perekonomian ini menyinggung soal adanya pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua yang mencapai 7,07 persen. Menurutnya, ini adalah upaya bersama semua pihak.
"Ini merupakan upaya bersama seluruh komponen bangsa kita. Dengan pertumbuhan ini, prospek pemulihan ekonomi Indonesia pasca- pandemi menjadi salah satu yang terbaik di Asia," kata Airlangga secara virtual, Selasa (10/8/2021).
Dia meyakini, pertumbuhan yang bagus adalah pembuktikan, walaupun berada dalam situasi yang memprihatinkan akibat pandemi Covid-19, namun Indonesia mampu dan terus berusaha untuk bangkit.
"Dalam situasi terjepit, kita memiliki daya tahan yang tangguh, dengan rasa solidaritas yang tinggi, dengan simpati kemanusiaan yang besar, serta dengan kerja keras yang memang harus kita jalani," kata Airlangga.
Airlangga berharap, dengan tanda-tanda bagus dari sektor pertumbuhan ekonomi ini, masa depan yang lebih cerah dapat direbut kembali dengan melewati berbagai permasalahan yang kini tengah kita hadapi bersama.
Pertumbuhan Sangat Kencang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kencang sehingga bisa keluar dari resesi. Hal itu terlihat dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 yang di angka 7,07 persen.
"Kita bersyukur perekonomian Indonesia di kuartal II 2021 artinya di April, Mei, Juni tumbuh 7,07 persen. Sebelumnya kita mengalami kontraksi yang sangat dalam minus 5,32 persen di kuartal II 2020," kata Jokowi dalam sambutannya di pembukaan perdagangan dalam rangka HUT 44 Pasar Modal, Selasa (10/8/2021).
Menurutnya, setelah mencapai titik terendah, ekonomi Indonesia mampu tumbuh kembali secara bertahap dan bergerak naik ke minus 3,49 persen di kuartal III-2020, lalu minus 2,19 persen di kuartal IV-2020, dan minus 0,71 persen kuartal I-2021.
“Dan akhirnya kita bisa tumbuh lebih cepat lagi hingga kita bisa keluar dari resesi,” imbuhnya.
Advertisement