Sukses

IKAPPI Keberatan Kebijakan Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Aktivitas Berdagang di Pasar Tradisional

IKAPPI menganggap akses vaksinasi sangat minim dan kurang menyeluruh di pasar tradisional di wilayah Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai keputusan Pemprov DKI Jakarta terlalu cepat terkait aturan yang mengharuskan menunjukkan bukti vaksinasi sebagai syarat masuk ke dalam pasar 

"Ini berlebihan. Melihat fakta di lapangan, Pemerintah DKI belum melakukan beberapa hal," kata Kepala Bidang Infokom DPP IKAPPI, Muhammad Ainun Najib, Selasa (10/8/2021). 

Menurut dia, sebelum memberlakukan aturan tersebut, Pemprov DKI harusnya lebih dulu melakukan sosialisasi masif dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi kepada para pedagang. Langkah itu menurut dia masih belum dilakukan. 

Lalu, akses vaksinasi sangat minim dan kurang menyeluruh di pasar tradisional di wilayah Jakarta. Sebab para pedagang cukup sulit untuk meninggalkan barang dagangannya menuju sentra-sentra vaksinasi yg cukup jauh jaraknya dari pasar. 

"Mengapa demikian, karena pedagang untuk bertahan hidup saja sudah sulit apalagi untuk transport ke sentra vaksinasi dan meninggalkan barang dagangannya untuk vaksin," ucap dia. 

Selain itu, Ainun menyebut tidak adanya alternatif pengganti kartu vaksinasi. Hal tersebut dapat memberatkan para pedagang sebagai penyitas Covid-19 yang harus berhenti berjualan selama 3 bulan sebagai rujukan vaksinasi. 

"Kita juga bisa bayangkan jika calon vaksin ada penyakit, tensi tinggi dan lain sebagainya maka tidak bisa di vaksin dan otomatis tidak bisa berjualan. Karena tidak ada pengganti kartu vaksin yang di sediakan oleh pemerintah.

"Seharusnya pemerintah menyiapkan kartu tambahan selain kartu vaksin itu bagi mereka yg di nyatakan tidak bisa di vaksin," papar dia.

 

2 dari 2 halaman

Siapkan Kartu Tambahan

Selanjutnya, Ainun meminta agar pemerintah dapat menyiapkan kartu tambahan selain kartu vaksin, terutama bagi mereka yang dinyatakan tidak bisa divaksin karena persoalan medis.

Kemudian, dia juga menyebut pengecekan kartu vaksin di pintu pasar bagi pengunjung dan pedagang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

"Jika pedagang dan pembeli berduyun-duyun masuk pasar harus menunjukan kartu vaksin pas pagi hari, butuh waktu yang cukup lama dan akan menimbulkan kerumunan di pintu masuk pasar. Kecuali sudah disiapkan teknologi yang memang mempermudah screning kartu vaksin tersebut," jelas dia.