Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan langkah menghentikan reklamasi merupakan keputusan tepat. Hal ini dilakukan untuk menghentikan penurunan muka tanah (land subsidence).Â
Anies mengatakan, berdasarkan hasil penelitian Dhritiraj Sengupta, ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University dikatakan dataran pulau artifisial atau pulau buatan lebih cepat terjadi land subsidence. Per tahun bisa terjadi penurunan tanah lebih dari 80 milimeter.
Baca Juga
"Jadi ini adalah fakta yang membuat kita makin merasa yakin bahwa menghentikan, tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak land subsidence," kata Anies dalam webinar yang dikutip melalui channel YouTube Ikatan Institut Teknologi Bandung, Selasa (10/8/2021).
Advertisement
Anies kemudian menampilkan data berupa peta yang memperlihatkan titik-titik merah sebagai tanda terjadinya land subsidence. Dari data tersebut, pada tahun 2007 Jakarta Utara diproyeksikan mengalami land subsidence 22 milimeter per tahun.
Namun, melalui stasiun pengurukan, titik-titik merah berkurang atau terjadi perlambatan land subsidence hingga 2018 sebanyak 2 milimeter per tahun.
"We are on the right track ini harus terus dikawal ini harus terus dijaga supaya makin efektif dan kita harus makin komitmen pada kelestarian dan keadilan dan kita berharap warna merah ini nantinya hilang," harap Anies.
Â
Kelestarian Lingkungan
Ia pun menekankan kebijakan Pemprov DKI selama ini selalu menggunakan bukti-bukti ilmiah dan harus tegas terhadap kelestarian dan keadilan sosial.
"Jadi gunakan pendekatan ilmiah bukti ilmiah dan prioritasnya sustainability dan social justice," ujar Anies.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Â
Advertisement