Liputan6.com, Jakarta - Komunitas LaporCovid19 mencatatkan ada selisih jumlah kematian yang tercatat di pemerintah pusat dan daerah. Gap data kematian tersebut mencapai 19.192 kasus. Jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus kematian sejak Mei hingga Juli 2021.
Analis Data LaporCovid19, Said Fariz Hibban mengatakan, data dari 510 pemerintah kabupaten/kota yang dikumpulkan tim menunjukkan, hingga 7 Agustus 2021 terdapat 124.790 warga yang meninggal dengan status positif Covid-19.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah kematian akibat positif Covid-19 yang dipublikasikan pemerintah pusat pada waktu yang sama sebanyak 105.598 orang.
Advertisement
"Artinya, antara data pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah pusat, terdapat selisih 19.192 kematian," ucap Said dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8/2021).
Said membeberkan 10 provinsi dengan angka kematian tertinggi pada 7 Agustus adalah Jawa Tengah 31.914 kasus, Jawa Timur 2.297 kasus, Jawa Barat 16.534 kasus.
Kemudian DKI Jakarta 12.750 kasus, DI Yogyakarta 4.737 kasus, Kalimantan Timur 3.886 kasus, Riau 2.828 kasus, Lampung 2.603 kasus, Banten 2.437 kasus dan Bali 2.385 kasus.
Angka Kematian Capai 151.116 Jiwa
Said menambahkan, data kematian yang selama ini dipublikasikan pemerintah belum mencakup kematian warga dengan status probable.
Berdasarkan data yang dikumpulkan LaporCovid19, akumulasi kematian probable di Indonesia setidaknya telah mencapai 26.326 jiwa.
"Oleh karena itu, jika kematian positif Covid-19 diakumulasikan dengan kematian probable, total kematian terkait pandemi di Indonesia telah mencapai 151.116 jiwa," tandasnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement