Sukses

4 Hasil Survei Charta Politika Terkait Potensi Capres pada Pilpres 2024

Lembaga Charta Politika merilis hasil temuan survei yang dilakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021. Sejumlah tokoh publik disorot dalam hasil survei berkenaan dengan potensi capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Charta Politika merilis hasil temuan survei yang dilakukan pada 12-20 Juli 2021. Sejumlah tokoh publik disorot dalam hasil survei berkenaan dengan potensi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Berdasarkan hasil temuan survei, sosok Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto dikabarkan bertengger di posisi elektabilitas tiga tertinggi.

Nama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), memuncaki elektabilitas tertinggi Capres 2024.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut, elektabilitas Ganjar berada di angka 20,6 persen jika disandingkan dengan sembilan tokoh lain.

"Mas Ganjar Pranowo itu ada di peringkat pertama dengan 20,6 persen. Anies Baswedan menyusul dengan 17,8 persen," ujar Yunarto dalam acara rilis hasil survei Charta Politika yang dihelat secara daring pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Sementara itu, nama Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki tingkat popularitas tertinggi ketimbang tokoh lain yang potensial jadi capres pada Pilpres 2024.

"Angka paling tinggi adalah Prabowo Subianto, lalu kemudian disusul oleh Anies Baswedan," papar Yunarto.

Survei ini dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari berbagai daerah di Indonesia menggunakan metode wawancara tatap muka. Kriteria responden ialah mereka yang telah berusia di atas 17 tahun.

Sementara itu sampling yang dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap Provinsi.

Chatra Politika menetapkan margin of error sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dan menetapkan quality control di angka 20 persen untuk menguji validitas data survei.

Berikut 4 hasil survei Charta Politika terkait potensi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 5 halaman

Ganjar Pranowo Puncaki Elektabilitas Capres

Nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memuncaki elektabilitas calon presiden (capres).

Hal ini terungkap dalam temuan Lembaga Survei Charta Politika yang dilakukan pada rentang 12 hingga 20 Juli 2021.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 20,6.

"Mas Ganjar Pranowo itu ada di peringkat pertama dengan 20,6 persen. Anies Baswedan menyusul dengan 17,8 persen," ujar Yunarto dalam acara rilis hasil survei Charta Politika yang dihelat secara daring pada Kamis, 12 Agustus 2021.

Sementara Prabowo Subianto berada di urutan ketiga dengan mengantongi elektabilitas sebesar 17,5 persen. Yunarto menyoroti sejumlah nama yang banyak diperbincangkan publik lantaran memajang banyak baliho berisikan wajah dan nama mereka. Sebut saja Puan Maharani dan Airlangga Hartarto, kedua nama itu kendati wajahnya banyak ditemukan pada baliho di pinggir-pinggir jalan namun elektabilitasnya tak semoncer tokoh lain.

"Ternyata ketika diuji di 10 nama ini ada di peringkat terbawah. Ada Puan Maharani dengan 1,4 persen, ada Mas Airlangga di angka 1,0 persen," ujarnya.

Melihat temuan tersebut, Yunarto menyimpulkan bahwa banyaknya atribut baliho yang dipampang oleh seorang tokoh tidak berkorelasi linier dengan tingkat elektabilitas mereka.

Adapun 10 nama tokoh dengan urutan tingkat elektabilitas mereka adalah sebagai berikut:

1. Ganjar Pranowo 20,6 persen.

2. Anies R Baswedan 17,8 persen.

3.Prabowo Subianto 17,5 persen.

4. Sandiaga S Uno 7,7 persen.

5. Ridwan Kamil 7,2 persen.

6. Agus Harimurti Yudhoyono 4,3 persen.

7. Tri Rismaharini 3,6 persen.

7. Erick Thohir 1,8 persen.

9. Puan Maharani 1,4 persen.

10. Airlangga Hartarto 1,0 persen.

Sementara mereka yang memilih untuk tidak menjawab survei sebanyak 17,2 persen.

 

3 dari 5 halaman

Prabowo Jadi Potensial Capres dengan Popularitas Tertinggi

Nama Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto jadi tokoh yang memiliki tingkat popularitas tertinggi ketimbang tokoh lain yang potensial jadi capres pada Pilpres 2024.

"Angka paling tinggi adalah Prabowo Subianto, lalu kemudian disusul oleh Anies Baswedan," kata Yunarto.

Menteri yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu meraup tingkat kepopuleran sebesar 90,2 persen dari responden. Sementara Anies berada di angka 87,9 persen.

Di bawah mereka berturut-turut ada nama Sandiaga Uno, Ma'ruf Amin, Ustaz Abdul Somad, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Mahfud Md.

Nama Ketua PDI Perjuangan, Puan Maharani yang sering digadang-gadang bakal maju menjadi capres dari partai berlambang Banteng itu justru tepat berada di bawah Mahfud Md. Puan hanya meraup kepopuleran sebesar 60,7 persen.

"Kalau kita lihat Mbak Puan Maharani dengan baliho luar biasa dan jadi perbincangan luar biasa ternyata masih ada di angka 60,7 persen. Jadi belum mencapai angka-angka yang bisa dikatakan sudah melampaui sosok-sosok lain yang balihonya enggak sebanyak Mbak Puan ya," kata Yunarto.

 

4 dari 5 halaman

Anies Punya Elektabilitas Kuat di 4 Daerah

Yunarto kemudian menjabarkan, elektabilitas Anies Baswedan disebut kuat di daerah Maluku dan Papua.

Menurut dia, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu tampak moncer di empat kelompok daerah, yakni Papua dan Maluku, Kalimantan, DKI Jakarta dan Banten, serta Sumatera.

"Kalau kita coba lihat Mas Anies cukup kuat di Sumatera, DKI Jakarta dan Banten, Kalimantan serta Maluku dan Papua," ucap Yunarto.

Elektabilitas Anies di wilayah Papua serta Maluku menyentuh angka 27,5 persen. Jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain, tidak ada yang menembus angka setinggi ini di wilayah tersebut. Lawan kuat Anies, Ganjar Pranowo saja hanya meraup angka 20,0 persen di wilayah yang sama.

Sementara itu untuk wilayah Sumatera, Anies mendapatkan elektabilitas sebesar 26,0 persen. Kemudian di Jakarta dan Banten, serta Kalimantan Anies masing-masing meraup elektabilitas sebayak 35,0 persen dan 26,2 persen.

Untuk Ganjar, elektabilitasnya menguasai di tiga daerah sekaligus. Yakni Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Masing-masing sebanyak 69,5 persen, 17, 4 persen, dan 28,3 persen.

Sedangkan untuk Prabowo Subianto unggul di wilayah Jawa Barat dengan persentase sebesar 27,6 persen.

 

5 dari 5 halaman

Konstituen PDIP Unggulkan Ganjar Dibanding Puan

Menurut Yunarto, konstituen PDI Perjuangan cenderung memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden ketimbang nama Ketua Umum PDI Perjuangan.

Ganjar meraup 44,7 persen suara dari konstituen PDIP, terpaut jauh dengan Puan Maharani.

"Kalu kita bandingkan misalnya dengan Mbak Puan dan Ibu Risma (saja), hanya 4,8 persen dari pemilih PDIP yang menyatakan mendukung Mbak Puan sebagai presiden," ujar Yunarto.

Jika dibandingkan dengan Tri Rismaharini atau Risma, elektabilitas Puan di mata pemilih PDIP masih kalah tinggi. Yunarto mencatat, Risma mendapatkan 7,7 persen suara dari pemilih PDIP.

"Ibu Risma bahkan ada di peringkat kedua dipilih sebagai presiden dari para pemilih PDIP," kata dia.

Yunarto mengingatkan bahwa temuan ini mestinya menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Puan agar bisa meyakinkan pemilih PDIP untuk menambatkan pilihannya ke dirinya.

Menurut temuan survei tersebut, nama Puan hanya dipilih oleh dua konstituen partai, yakni PDIP terbesar, dan PKB sebanyak 0,9 persen.

Hal ini tentu kalah jauh dengan tingkat elektabilitas Ganjar pada konstituen partai lain. Charta Politika mencatat bahwa Gubernur Jawa Tengah itu didukung menjadi presiden oleh konstituen dari 12 partai.

Adapun keduabelasnya adalah sebagai berikut:

1. PKB 23,0 persen

2. Partai Gerindra 8,1 persen

3. PDI Perjuangan 44,7 persen

4. Partai Golkar 13,9 persen

5. NasDem 13,8 persen

6. PKS 6,2 persen

7. Perindo 62,5 persen

8. PPP 18,5 persen

9. PSI 28,6 persen

10. PAN 5,0 persen

11. Partai Demokrat 15,2 persen

12. PKPI 100 persen.

 

(Cindy Violeta Layan)