Liputan6.com, Jakarta - Penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.
Dilaporkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, bertambah 30.788 orang pada hari ini, Jumat (13/8/2021) dinyatakan positif Corona.
Dengan begitu, total akumulatif di Indonesia sampai kini ada 3.804.943 orang positif virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Advertisement
Sedangkan penambahan kasus sembuh 42.003 orang pada hari ini. Total akumulatifnya hingga saat ini terdapat 3.289.718 pasien sembuh dan negatif Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, kasus meninggal dunia ada penambahan 1.432 orang pada hari ini. Jadi di Indonesia total akumulatif ada 115.096 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 sampai saat ini.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis 12 Agustus 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini pada jam yang sama.
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Indonesia Kembali Kedatangan 5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, Indonesia kembali kedatangan Vaksin Covid-19 yakni CoronaVac produksi Sinovac sebanyak 5 juta dosis.
"Pada siang ini Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 sejumlah 5 juta dosis vaksin Coronavac produksi Sinovac dalam bentuk vaksin jadi dalam kemasan vial, telah hadir," kata Penny saat menyambut kedatangan vaksin tersebut di Soekarno-Hatta, Jumat (13/8/2021).
Dia mengungkapkan, kedatangan vaksin dari Sinovac ini menambah jumlah vaksin yang ada, yaitu sudah lebih 185 juta, "Atau mendekati 200 juta dosis yang sudah ada di Indonesia," ungkap Penny.
Dia meyakini, ratusan dosis vaksin COvid-19 yang dimiliki Indonesia saat ini adalah bukti keseriusan pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan vaksin.
Termasuk bagaimana lembaganya, yakni BPOM yang turut terlibat dalam prosesnya.
"Badan POM terus mengawal dalam pengembangannya, kerja saman, mau pun dalam distribusinya," kata Penny.
Penny merinci, pada Agustus 2021 pemerintah semakin menggencarkan program vaksinasi nasional dengan dengan target 2 juta dosis per hari.
Hasilnya, sebanyak lebih dari 50 juta orang tercatat sudah mendapatkan vaksinasi.
"Semoga segera mencapai target, sasaran herd immunity dengan jumlah 208 juta penduduk Indonesia sudah tervaksin dalam waktu secepatnya," jelas Penny.
Â
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.
Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19
Advertisement