Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di Rumah Sakit (RS) rujukan terus menurun di bawah 50 persen. Mulai dari tempat tidur isolasi ataupun ICU.
Pada awal Juli 2021 keterisian tempat tidur isolasi dan ICU sempat mencapai di atas 90 persen.
"Tempat tidur isolasi turun di 27 persen (dari yang tersedia 9.852 unit), ICU terpakai 784 unit atau turun 50 persen," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/8/2021).
Advertisement
Politikus Gerindra ini menyatakan hal tersebut disebabkan dari adanya penurunan kasus aktif di Ibu Kota. Kasus aktif di Jakarta sempat mencapai 113 ribu pasien pada 16 Juli 2021.
Kasus aktif merupakan jumlah pasien Covid-19 yang masih mendapatkan perawatan di RS ataupun isolasi mandiri.
Riza menyatakan, penurunan itu juga dampak vaksinasi Covid-19. Pada Minggu 15 Agustus 2021, vaksinasi di Jakarta telah mencapai 9.017.051 dosis pertama dan 4 juta dosis kedua.
"DKI menaikkan target vaksin menjadi 11 juta, ternyata yang kami layani itu 40 persen diisi warga ber-KTP non DKI. Tapi kami tidak membedakan itu, semoga Jakarta bisa selesai target 11 juta," jelas dia.
Ruang Kosong Akan Dijadikan Tempat Perawatan Non-Covid-19
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan keterisian tempat tidur isolasi terus mengalami penurunan dan menjadikan beban kapasitas di RS terus berkurang. Nantinya ruang tersebut akan digunakan kembali sebagai ruang perawatan pasien non Covid-19.
"Karena beban kapasitas sudah turun, maka kapasitas perawatan Covid diturunkan untuk memberi ruang bagi perawatan pasien-pasien non Covid," kata Anies di YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu 14 Agustus 2021.
Dia menyatakan, saat kasus gelombang dua naik, RS rujukan menyediakan lebih banyak tempat tidur pasien. Yakni dari 6 ribu unit menjadi 11 ribu tempat tidur.
Advertisement