Sukses

Polisi Gelar Vaksinasi Covid-19 Keliling di Jakarta Selatan, Sasar PKL

Polisi menyasar pedagang kaki lima (PKL) saat melakukan vaksinasi keliling di malam hari. Hal ini dilakukan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 agar segera tercapai kekebalan komunal (herd immunity).

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyasar pedagang kaki lima (PKL) saat melakukan vaksinasi keliling di malam hari. Hal ini dilakukan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 agar segera tercapai kekebalan komunal (herd immunity).

"Kami dari Polsek Metro Setiabudi berkolaborasi Puskesmas Setiabudi oleh karena itu kita melaksanakan vaksin mobile, dimana vaksin itu kita laksanakan secara mobile, kita muter melingkar di wilayah Setiabudi ini. Kemudian kita mendatangi PKL, dimana kita tanyakan yang sudah divaksin belum, yang belum divaksin kita vaksin di sini. Selain itu kita juga menanyakan kepada warga-warga yang belum divaksin boleh divaksin juga," kata Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Beddy Suwendi di lokasi, Jumat (20/8/2021) malam.

Beddy mengatakan, vaksinasi keliling dilakukan malam hari karena banyak masyarakat yang mengaku belum mendapat vaksin karena antrean panjang di gerai vaksinasi.

"Karena kita tahu, beberapa gerai vaksin yang dilaksanakan banyak yang belum vaksin karena mengantri. Karena pada malam hari mereka bisanya, untuk karena itu kita sepakat dengan puskesmas vaksinasi ini dilakukan malam hari," jelasnya.

"Karena waktu yang mereka bisa malam, jadi pedagang-pedagang di sini yang belum vaksin, kita vaksin. Termasuk warga yang makan disini," tambahnya.

2 dari 2 halaman

200 Dosis

Beddy menyebut, untuk vaksinasi yang disediakan pada malam hari ini sebanyak 200 dosis dan dapat bertambah apabila melebihi target. Kegiatan vaksinasi keliling ini dilakukan sejak pukul 20.30 WIB, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Beddy mengatakan, jenis vaksin yang digunakan adalah AstraZeneca. Dia pun meminta masyarakat agar tak khawatir karena vaksinasi ini diawasi oleh dokter.

"Kita sudah kasih penjelasan, bahwasanya tidak ada masalah. Karena kita membawa dokter, apabila cek dokter tidak memungkinkan itu tidak akan jadi divaksin, jadi jangan ragu bahwasanya kita membawa dokter ke sini," sebutnya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

 

Â