Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik pelaksanaan pemilu serentak yang saat ini diberlakukan oleh pemerintah yang dianggap tidak efisien dan tak baik untuk demokrasi.
Hal tersebut disampaikannya dalam pidato kebangsaan memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).
Baca Juga
"Dihitung secara teliti lagi secara anggaran tidak lebih efisien tapi secara kualitas demokrasi habis-habisan sangat terdampak," kata dia.
Advertisement
Berkurangnya kualitas demokrasi yang dimaksud adalah fokus pada pemilihan legislatif akan jauh lebih sedikit, akibat porsi lebih besar addalah untuk Pilpres.
Padahal, menurutnya kader atau caleg partai berhak menyampaikan visi-misi kepada masyarakat.
"Karena yang dipikirkan bukan Pemilu legislatif pastinya padahal partai politik punya hak menampilkan visi misi dan juga kader-kader terbaiknya sebagai calon wakil rakyat dalam pemilihan legislatif," ungkap AHY.
Â
Tak Mendapatkan Keuntungan
Selain itu, lanjut AHY, dampak lain Pemilu serentak adalah Parpol yang tidak mengusung calon presiden akan dirugikan dalam Pemilu serentak.
"Bagi mereka yang tidak punya calon tidak punya kandidat dalam kontestasi Pilpres itu tidak mendapatkan keuntungan electoral atau coattail effect yang selalu kita bicara selama ini," kata dia.
Advertisement