Sukses

PPKM Turun ke Level 3, Pemprov Jakarta Kaji Pelaksanaan PTM Terbatas

Riza Patria tersebut menyatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria masih mengkaji mengenai pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Ibu Kota saat pelaksanaan PPKM level 3.

"Masih kita pelajari, kaji, kapan DKI Jakarta siap melakukan tatap muka sebagaimana yang diatur dalam PPKM level 4 dan 3 yang memungkinkan," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/8/2021).

Politikus Gerindra tersebut menyatakan pihaknya tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan dalam pelaksanaan PTM. Nantinya, sejumlah pihak terkait akan mempelajari dan segera memutuskan.

"Kita tidak boleh gegabah karena kita tahu di banyak negara terjadi sekolah dibuka ternyata terjadi klaster baru di sekolah. Kita akan pelajari," ucap dia.

Sementara itu, Riza menyatakan pihaknya masih terus mengejar target pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Target vaksinasi pun dinaikan menjadi 11 juta orang.

"Alhamdulillah kan guru dan anak-anak sudah hampir selesai semua. Kita sudah vaksinnya sudah 9,3 juta sudah. Sudah luar biasa dari target. Insyaallah selesai di bulan ini mudah-mudahan guru dan anak-anak yang masih belum (bisa vaksin)," jelas dia.

2 dari 3 halaman

Masuk PPKM Level 3, DKI Jakarta Boleh Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

DKI Jakarta boleh melakukan pembelajaran tatap muka terbatas saat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.  Dengan menerapkan aturan kapasitas maksimal 50 persen.

Hal ini tertulis dalam Diktum kelima huruf a Instruksi Mendagri Nomor 35 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Wilayah Jawa dan Bali yang dikeluarkan pada Senin, 23 Agustus 2021 dan mulai berlaku pada Selasa, 24 Agustus 2021 sampai Senin, 30 Agustus 2021.

Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

"Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen," demikian Instruksi Mendagri tersebut, seperti dikutip dari Antara.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan aturan kapasitas maksimal 50 persen berlaku pada satuan pendidikan sekolah dasar dan menengah serta universitas di wilayah Kabupaten/Kota Provinsi DKI Jakarta dengan kriteria level 3 yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Utara dan Kota Jakarta Pusat.

Mendagri Tito Karnavian menyatakan penetapan level wilayah tersebut berpedoman pada Indikator Penyesuaian Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial dalam Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Namun, aturan kapasitas untuk satuan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang menggelar pembelajaran tatap muka lebih sedikit yakni maksimal 33 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.

Sementara pendidikan anak berkebutuhan khusus, mulai dari SDLB, MILB, SMPLB, SMALB, dan MALB, kapasitas maksimal 62 persen sampai dengan 100 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.

3 dari 3 halaman

Infografis Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta