Sukses

Tanggapan Wagub soal Jakarta Dinilai Sebagai Tata Kota Terburuk

Situs arsitek global, Rethinking the Future (RTF) menempatkan Jakarta sebagai salah satu daerah dengan tata kota terburuk.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria angkat bicara mengenai predikat dari platform arsitektur Rethinking The Future (RTF) yang memberikan gelar Jakarta sebagai kota dengan tata kota terburuk di dunia.

"Ya itu penilaian yang baru kami dengar nanti akan kami pelajari, apa iya Jakarta sebagai kota terburuk di dunia dalam tata kotanya, kita akan pelajari," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin malam 23 Agustus 2021.

Riza mengakui adanya sejumlah permasalahan yang belum terselesaikan di Ibu Kota. Namun, hal tersebut terus dilakukan perbaikan oleh gubernur sebelum-sebelumnya.

"Prinsipnya semua gubernur dari dulu sampai sekarang berusaha menjadikan Jakarta jadi kota yang lebih baik ya, semua aspek, semua sektor termasuk tata kotanya. Memang tidak mudah," ucap dia.

Saat ini lanjut dia, pihaknya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga fokus dalam pengendalian banjir hingga transportasi di Jakarta.

"Alhamdulillah mendapat perbaikan dari sana-sini, masalah air bersih, polusi udara, penghijauan, semuanya termasuk pendidikan, kesehatan, sekarang dituntut juga tata kota. Tentu kita semua akan perbaiki jakarta menjadi kota yang lebih baik sejajar dengan kota-kota besar di dunia," jelas Riza.

2 dari 3 halaman

RTF Tempatkan Jakarta sebagai salah satu daerah tata kota terburuk

Sebelumnya, situs arsitek global, Rethinking the Future (RTF) menempatkan Jakarta sebagai salah satu daerah dengan tata kota terburuk.

Jakarta disebut sebagai ibu kota yang sangat padat, disesaki asap, dan tenggelam dalam air yang tercemar. Lalu, untuk ruang terbuka hijau juga dinilai tidak memadai.

Kemudian, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah daerah dinilai sulit menjalankan proyek untuk jangka panjang di Jakarta.

 

3 dari 3 halaman

Klaim Zona Hijau dan Kekebalan Komunal di Jakarta