Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim penghujan di sebagian wilayah di Indonesia, pada periode 2021-2022, datang lebih awal.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pun memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi selama musim penghujan.
Baca Juga
Â
Advertisement
"Jadi BMKG memperingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, menyusul prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal dari normalnya dari biasanya pada 2021," ujar Dwikorita saat jumpa pers daring, Kamis (26/8/2021).
Selain itu, peringatan ini dikeluarkan lantaran, intensitas musim hujan kali ini diperkirakan lebih tinggi dari biasanya.Â
"Jadi BMKG memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami musim hujan dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya. Puncaknya musim hujan 2021-2022, diprediksi akan terjadi Januari dan Februari," kata Dwikorita.Â
Dia merinci, wilayah yang memiliki intensitas hujan lebih tinggi adalah sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau di sebagian selatannya. Kemudian Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian selatan dan Papua bagian selatan.
"Curah hujan di provinsi ini tidak seragam di tiap kabupaten dan kecamatan. Jadi kami sampaikan ini secara umum. Detilnya untuk di tiap bisa cek di aplikasi info BMKG, cek 6 hari ke depan dan tiap tiga jam per harinya bisa," jelas Dwikorita.
Â
Minta Masyarakat Waspada
Dwikorita mengimbau, pemda setempat dan masyarakat yang tinggal wilayah tersebut dapat mewaspadai dan memitigasi lebih awal potensi bencana hidrometeorolgi. Tujuannya, agar dapat mengurangi risiko bencana bila ancaman menjadi nyata.
"Perlu diperhatikan bersama terutama wilayah rawan banjir longsor dan tanah bergerak seiring intensitas yang akan makin meningkat maka itu tadi mitigasi perlu disiapkan," Dwi menandasi.
Advertisement