Sukses

Jalur Puncak Bogor Macet Dua Arah

Kemacetan panjang terjadi di jalur puncak, Bogor, Sabtu (28/8/2020) malam. Antrean panjang kendaraan mengular hingga beberapa kilometer dari kedua arah.

Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan panjang terjadi di jalur puncak, Bogor, Sabtu (28/8/2020) malam. Antrean panjang kendaraan mengular hingga beberapa kilometer dari kedua arah.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, kemacetan sudah terjadi di sejumlah titik sejak Sabtu siang. Lalu lintas di jalur Puncak masih didominasi kendaraan berpelat B dari arah Jakarta menuju Puncak.

Volume kendaraan dari arah Jakarta terus meningkat hingga Sabtu sekitar pukul 20.00 WIB malam. Arus lalu lintas tampak mengular ketika memasuki Simpang Gadog sampai Simpang Pasir Angin. Kendaraan berhenti sama sekali karena adanya pertemuan kendaraan dari arah Jalan Raya Ciawi.

Kemudian arus lalu lintas kembali tersendat di ruas Tanjakan Selarong hingga Simpang Megamendung. Kemacetan terparah terjadi kawasan Pasar Cisarua hingga Simpang Taman Safari Indonesia. Kemacetan terlihat di jalur Puncak mengarah Jakarta maupun sebaliknya.

Asnawi, warga Cikopo, Cisarua menuturkan, kemacetan yang terjadi di jalur Puncak disebabkan adanya pertemuan arus kendaraan dari arah Cianjur dan Jakarta.

"Macet dari siang sampai sekarang (malam). Kalau siang macet karena imbas one way ke atas, kalau malam ini karena dari kedua memang padat," ujar Asnawi.

Yusman mengatakan, sebagian besar yang datang ke Puncak untuk sekedar mencari tempat makan dan menghirup udara segar di kebun teh.

"Karena kan tempat wisata masih tutup, kecuali Taman Safari. Jadi banyaknya yang nongkrong di restoran atau kebun teh," ujar Yusman.

2 dari 2 halaman

Wisatawan Meningkat

Meningkatnya jumlah wisatawan ke Puncak justru berkah bagi pedagang oleh-oleh maupun kafe dan restoran. Sebab, semenjak diberlakukannya pembatasan untuk menekan penyebaran Covid-19, pendapatan mereka turun drastis bahkan ada yang gulung tikar.

"Alhamdulillah, sudah dua minggu ini ramai lagi. Mudah-mudahan kembali normal. Kalau seperti kemarin lagi, nggak tau kedepannya bakal gimana," ujar Resniati, pedagang oleh-oleh di rest area Megamendung.