Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong perguruan tinggi yang berada di wilayah PPKM Level 1-3 untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
PTM terbatas menurutnys dirasakan makin mendesak untuk segera diimplementasikan, tak terkecuali bagi jenjang pendidikan tinggi.
Baca Juga
"Kami mendorong kampus-kampus yang berada di wilayah PPKM level satu sampai tiga untuk segera pertemuan tatap muka terbatas kepada mahasiswa. Sementara untuk daerah di level empat, masih harus belajar dari jarak jauh," ujar Nadiem Makarim dalam keterangan tulis, Minggu (29/8/2021).
Advertisement
Perkuliahan tatap muka terbatas akan berbeda situasinya dengan saat sebelum pandemi. Di mana penerapan protokol kesehatan wajib dijalankan pada PTM terbatas di kampus.
"Jadilah contoh bagi sesama mahasiswa, dosen, dan warga kampus lain untuk menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. PTM terbatas ini juga membutuhkan komitmen teman-teman mahasiswa agar dapat berjalan sesuai rencana," ungkap Nadiem.
Menurutnya, upaya menyukseskan PTM terbatas juga ditempuh Kemendikbudristek dengan mengakselerasi pengembangan vaksin Merah Putih.
Vaksin yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) itu kini telah memasuki tahap uji klinis. Guna memaksimalkan tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity), Nadiem meminta mahasiswa penggerak untuk mengajak rekan mahasiswa lainnya mengikuti vaksinasi.
Di samping itu, Nadiem mengimbau kepada mahasiswa yang belum divaksinasi, untuk segera mencari informasi dan mendaftarkan diri agar mendapatkan vaksin.
Sementara bagi yang sudah divaksin, kata dia, sebarkan pesan kepada sesama mahasiswa tentang pentingnya vaksin dan tetap jalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Ia menegaskan, penyampaian dan penyebaran informasi yang benar sangat dibutuhkan di masa pandemi ini.
"Manfaatkan media sosial untuk menyebarkan kabar dan berita yang benar dan juga mengajak mahasiswa yang lain untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas," kata Nadiem.
Disiplin Protokol Kesehatan
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek), Nizam mengimbau agar seluruh perguruan tinggi bersiap melakukan perkuliahan tatap muka terbatas khususnya bagi perguruan tinggi dan daerah yang telah memenuhi syarat.
"Saya minta kampus yang telah memenuhi syarat segera menyiapkan perkuliahan tatap muka terbatas dengan penerapan protokol kesehatan ketat," kata dia.
Menurut Nizam salah satu keberhasilan penerapan protokol kesehatan adalah pada periode seleksi masuk perguruan tinggi di mana tidak ada kemunculan kasus baru Covid-19.
"Jika kita disiplin protokol kesehatan maka mobilitas mahasiswa tidak akan memunculkan klaster baru," kata dia.
Advertisement