Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jakarta akan diikuti 610 sekolah yang tersebar di lima kota administrasi dan satu kabupaten mulai 30 Agustus 2021. Rencananya, PTM terbatas dilaksanakan hingga akhir tahun.
"Dan ini nanti sampai dengan Desember pelaksanaannya," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja saat dihubungi, Minggu (29/8/2021).
Taga mengatakan, 223 dari 610 sekolah yang akan mengikuti PTM terbatas telah melakukan uji coba pada April 2021 dan uji coba tahap dua pada Juni 2021.
Advertisement
Sebanyak 372 sekolah telah dinyatakan lolos asesmen 1 dan 2. Namun, saat itu pelaksanaan uji coba PTM ditunda akibat kasus Covid-19 yang tinggi pada Juli 2021.
"Jadi ini yang 610 sekolah ini sudah mengikuti asesmen 1 dan 2 lalu sudah diverifikasi, divalidasi oleh para pengawas, sudah mengikuti pelatihan pendidikan kegiatan merdeka belajar (PPKMB) dan pelatihan intervensi siap belajar," papar dia.
Taga menjelaskan, pola belajar yang diterapkan pada PTM terbatas sama halnya saat pelaksanaan uji coba. Misalnya pelaksanaan PTM hanya berlangsung tiga hari setiap pekan.
"Aturannya sama, polanya sama. Jadi belajarnya selang seling. Belajar Senin, Rabu, Jumat lalu Selasa dan Kamis sekolah disemprot desinfektan di 610 sekolah itu," ucap dia.
Â
Keselamatan Nomor Satu
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Dinas Pendidikan DKI sedang dalam proses menyelesaikan aturan rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
Anies menyebut, dalam pelaksanaan PTM keselamatan guru dan murid adalah poin yang paling utama.
"Walaupun kita sudah mendengar bahwa di dalam status (PPKM) level 3 sekolah bisa mulai berkegiatan, tapi tetap keselamatan nomor satu. Jadi nanti ada soal vaksinai, soal prokes, itu semua nanti ada ketentuannya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 25 Agustus 2021.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, progres vaksinasi Covid-19 untuk para pendidik dan siswa berjalan baik. Anies juga menyebut para pendidik di Jakarta telah melakukan vaksinasi.
"Kalau murid (tingkat) SMA dan Madrasah Aliyah angkanya cukup tinggi kemarin," jelas dia.
Advertisement