Sukses

BUMDes Tekad Jadi Penopang Perekonomian Masyarakat, Trimulyo Raih Predikat Desa BRILian 2021

Peran aktif BUMdes Tekad dalam mendorong perekonomian masyarakat dan inovasi yang dilakukan perangkat Desa Trimulyo mengantarkan Desa Trimulyo menjadi Desa BRILian 2021.

Liputan6.com, Jakarta Peran aktif Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Tekad dalam mendorong perekonomian masyarakat dan inovasi yang dilakukan perangkat Desa Trimulyo mengantarkan Desa Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat meraih predikat sebagai Desa BRILian 2021. Trimulyo menempati peringkat 4 dari 10 Desa yang masuk menjadi Desa BRILian 2021.

Kepala Desa Trimulyo, Buchori mengatakan keberhasilan Trimulyo menjadi desa Brilian karena semua kategori yang disyaratkan dan unsur penilaian berjalan baik.

"Salah satu pertimbangan bisa menang adalah Trimulyo memiliki BUMDes yang aktif memberdayakan masyarakat dan menjadi penopang perekonomian masyarakat desa," kata Buchori.

Trimulyo memiliki BUMDes Tekad yang merupakan singkatan dari Tulodo, Endah, Kanggo, Ambangun, Desa. Lewat penamaan ini harapannya BUMdes dapat menjadi contoh yang baik dalam membangun desa/daerah. 

 

 

 

Buchori menceritakan BUMDes Tekad resmi didirikan pada tahun 2016 dan mulai operasional pada tahun 2017 sejak dirinya menjadi Kepala Desa. Seiring berjalannya waktu BUMdes Tekad mulai berkembang dan memiliki sejumlah unit yang berperan dalam mendorong perekonomian masyarakat dan desa.

2 dari 4 halaman

Unit Usaha Penyertaan Modal Pisang

 

85 Persen petani di Desa Trimulyo membudidayakan pisang dengan pola tumpangsari. Kebanyakan jenis pisang yang ditanam adalah pisang Cavendish.

"BUMDes Tekad ikut dalam penyertaan modal usaha pisang. Sehingga banyak sekali orang yang merasakan manfaatnya. Mulai dari petani dan unit pengelola hasil pisang. BUMdes menjadi penopang perekonomian masyarakat," ujar Buchori.

Dalam satu minggu tidak kurang dari 15 truk yang keluar dalam bentuk 3 jenis yakni asalan, kemasan plastik dan dan kemasan dengan kotak kardus.

"Paling bagus adalah pisang yang dikemas dengan kardus. Dipilih grade pisang yang bagus, kulitnya mulus dan besarnya seimbang," jelasnya.

Di tengah pandemi saat ini, BUMdes juga aktif melakukan terobosan-terobosan agar pisang yang dijual tidak melulu pisang alasan dan kemasan. Tidak hanya dijual dalam bentuk buah pisang tetapi bentuk lain yang bisa dinikmati seperti selai pisang.

 

3 dari 4 halaman

Unit Usaha Wisata Temiangan Hill

Sejak tahun 2019, BUMDes membuka unit usaha baru bernama Temiangan Hill yang dikenal juga Negeri di Atas Awan.

"Temiangan Hill merupakan inovasi baru karena belum banyak desa-desa di sekitar Trimulyo yang menampilkan inovasi wisata seperti ini," kata Buchori.

Wisata Temiangan Hill dikelola oleh Pokdarwis dan melibatkan masyarakat sekitarnya. Temiangan Hill menawarkan wisata camping. Pengunjung bisa menikmati suasana alam dari tendanya dan menikmati kuliner yang tersedia. Pengunjung bisa datang ke lokasi dengan berjalan kaki atau memakai jasa ojek.

"Ada 21 ojek yang namanya Go Hill, di sini ada keterlibatan masyarakat. Kami juga menyediakan sarana dan prasarana seperti tenda untuk camping. Itu juga melibatkan warga. Setiap selesai dipakai itu harus dicuci dan warga yang bertugas untuk mencucinya agar kembali layak digunakan. Pengunjung juga bisa pesan paket makanan, itu juga melibatkan UMKM dan Ibu-ibu PKK untuk menyediakan makanan. Terakhir, adalah warga yang mengelola parkir kendaraan di halaman-halaman rumah warga," jelasnya.

 

4 dari 4 halaman

Trimulyo Sebagai Smart Village

Keunggulan ketiga adalah Trimulyo merupakan salah satu desa pintar atau Smart Village di Provinsi Lampung Barang karena telah menerapkan digitalisasi pada sejumlah pelayanan masyarakat. Misalnya pelayanan berbasis KTP, tinggal masukkan nama dan NIK, masyarakat bisa mengurus surat-surat yang dibutuhkan dan langsung jadi.

"Digitalisasi lainnya adalah BUMDes Tekad yang memiliki dua unit usaha BRILink. Dari sini bisa membantu masyarakat untuk melakukan transaksi non tunai, pembayaran, transfer dan lain sebagainya. Kami juga sudah mencoba untuk wisata di Temiangan Hill dan BUMDes sebagai etalase UMKM Trimulyo yang menyediakan produk-produk hasil karya masyarakat seperti makanan, minuman dan sebagainya. Itu sudah melayani pembayaran non tunai dengan QRIS," ujarnya.

Buchori menjelaskan bahwa kehadiran BRI dan BRILink telah memberikan dampak yang besar bagi masyarakat desa.

"Masyarakat Desa Trimulyo ini sekitar 75% sudah berhubungan dengan BRI. Sudah banyak masyarakat yang melakukan transaksi dengan BRILink di kantor BUMDEs Tekad. Masyarakat sudah semakin terbiasa dengan transaksi non tunai. Seperti teknologi QRIS yang diperkenalkan oleh BRI," jelasnya.

Dia berharap kerja sama dengan BRI bisa terus terjalin. Terutama dalam mendukung penyaluran modal untuk mengembangkan unit-unit BUMdes sehingga bisa lebih berdaya saing dan bisa membantu perekonomian masyarakat desa bisa berjalan lebih maksimal.

Pada penganugerahan Desa BRILian 2021 di bulan April lalu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa BRI memberikan penilaian secara objektif dengan melihat visi desa-desa peserta ke depannya.

"Pemilihan pemenang dilaksanakan berdasarkan sejumlah kriteria selama periode seleksi dan observasi, yaitu keaktifan, kelengkapan administrasi dan kelembagaan, implementasi digitalisasi desa, kreativitas dalam memecahkan masalah serta kemampuan meningkatkan kesejahteraan warga dengan sektor unggulan di masing-masing desa secara berkelanjutan," ujar Supari.

Di awal program, ada 2.062 kandidat desa yang diajukan. Ribuan desa itu diseleksi menjadi 350, di mana 287 di antaranya lolos mengikuti rangkaian kegiatan BRILian tahap 1 sampai akhir. Dari sana, dilakukan penilaian hingga ditetapkan 10 pemenang. Ke-10 pemenang Desa BRILiaN Batch 1 tahun 2021 masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 20 juta dan selanjutnya akan mendapatkan pendampingan dari BRI.

 

(*)

Video Terkini