Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menemukan beberapa pemerintah daerah (pemda) yang mengunggah data lama kasus Covid-19. Dia pun mengingatkan pemda untuk terus memperbaiki dan memperbaharui input data Covid-19.
Pasalnya, kerap kali ditemukan di beberapa pemda lonjakan kasus penularan Covid-19 justru diakibatkan oleh terinputnya data-data lama.
Baca Juga
"Mohon betul-betul dipelototin data, karena data yang kita temukan di beberapa daerah, data kasus positif atau data yang konfirmasi ternyata banyak yang diupload (diunggah) data-data yang sudah lama," kata Tito.
Advertisement
Dia pun menuturkan tentang temuan angka kematian atau fatality rate akibat Covid-19 di salah satu daerah yang melonjak tajam. Namun setelah ditelusuri angka tersebut merupakan akumulasi angka kematian dari minggu-minggu sebelumnya.
"Setelah kita lihat, pelototin, ternyata angka kematiannya akumulasi dari beberapa minggu sebelumnya, bukan yang riil minggu itu," tutur Tito.
Fatal
Tito meminta setiap pemda untuk melakukan rapat koordinasi mengenai sistem penginputan data Covid-19. Input data ini, kata Tito, sangat menentukan arah kebijakan dan penentuan sikap pemerintah ke depannya. Bila proses inputnya keliru, tentu akan berakibat fatal.
Misalnya saja, lanjut Tito dengan angka kematian dan kasus positif yang meningkat akibat penggabungan dengan data sebelumnya, tentu akan berisiko terhadap penerapan level kebijakan PPKM dan zona wilayahnya.
“Kalau dimasukkan data yang lama, nanti pengambilan kebijakannya salah, jumlah kasus aktif dimasukin yang 3 minggu-4 minggu lalu itu membuat kasus aktif banyak, sehingga akhirnya mau ditarik ke isoter (isolasi terpusat) semua, padahal mungkin jumlahnya tidak segitu,” urai Tito.
Advertisement