Liputan6.com, Jakarta Mengantisipasi skenario perkembangan pandemi COVID-19 dalam jangka panjang, termasuk potensi wabah menjadi endemi, pemerintah mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menyegerakan vaksinasi sebagai langkah awal menuju tatanan kehidupan baru berdampingan dengan COVID-19.
Sejak Maret 2020, World Health Organization (WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi akibat tingkat penyebarannya yang eksponensial secara global. Oleh karena itu, COVID-19 tidak dikategorikan sebagai epidemi karena tidak terbatas pada satu wilayah geografis semata.
Baca Juga
WHO juga telah menyatakan bahwa besar kemungkinan COVID-19 akan diklasifikasikan sebagai endemi di masa mendatang, seperti halnya malaria atau demam berdarah.
Advertisement
Menurut WHO, COVID-19 bisa dikategorikan sebagai endemi apabila terus hadir secara konstan dalam populasi di wilayah geografis tertentu, dengan tingkat dan pola penularan yang sudah lebih terprediksi.
Sejumlah negara juga menyepakati bahwa COVID-19 berpotensi menjadi endemi. Salah satunya adalah Malaysia yang telah mengajak seluruh warganya untuk bersiap dengan kemungkinan hidup bersama COVID-19 sebagai endemi.
"Instrumen yang cukup membedakan pandemi dan endemi adalah prediktabilitas. Setelah menjadi endemi, penyebaran wabah lebih dapat diperkirakan, sehingga kita dapat menyusun langkah-langkahantisipasi. Jadi, meskipun kita akan hidup bersama COVID-19 dalam waktu lama, namun situasi akan lebih terkendali," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Sabtu (4/9/2021).
 Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Kapan Waktunya Pandemi Jadi Endemi?
Sementara itu, Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany menyatakan bahwa dimana pun di dunia, pandemi akan dapat berubah menjadi endemi. Kapan waktunya, WHO yang akan mengeluarkan standar tersebut.
"Siapa pun bisa terkena penyakit endemi tersebut. Agar tidak tertular, sederhana. Pakai masker. Selain itu cuci tangan yang bersih, jaga jarak, dan selalu waspada menganggap orang di dekat kita berisiko membawa virus. Jadi disiplin diri adalah kuncinya," tambahnya.Â
Menkominfo menegaskan hal serupa. Untuk mengantisipasi perubahan status COVID-19 menjadi endemi di Indonesia, Johnny meminta seluruh masyarakat Indonesia berpartisipasi aktif dalam menjaga kedisiplinan menggunakan masker dan menyegerakan vaksinasi.
Johnny menambahkan, protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak dan rajin mencuci tangan juga tak kalah penting untuk selalu diterapkan.
"Menggunakan masker dan melakukan vaksinasi bukanlah dua hal terpisah. Keduanya harus berjalan beriringan sebagai upaya kita untuk mengalahkan COVID-19. Tidak hanya berfungsi memberi perlindungan dan pencegahan, menggunakan masker dan vaksinasi juga sangat penting untuk menghindari dampak fatal apabila terpapar COVID-19. Dengan kerja sama semua pihak untuk disiplin bermasker dan menyegerakan vaksinasi, pemerintah sangat optimis COVID-19 di Indonesia dapat berubah menjadi endemi," jelasnya.Â
Advertisement