Sukses

Mendagri: Jangan Terlena Penurunan Covid-19, Kita Berhadapan dengan Varian Delta

Menurut dia, Covid-19 varian Delta membuat kasus penularan virus corona di Indonesia dan beberapa negara lainnya meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tak terlena dengan penurunan kasus Covid-19. Dia mengingatkan masyarakat tetap waspada dengan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pasalnya, kata Tito, hingga saat ini masyarakat masih berdampingan dengan Covid-19 dan mutasinya yang menghasilkan varian Delta. Terlebih, varian Delta ini disebut lebih cepat menular daripada virus asalnya.

"Kita menyambut gembira tentunya semua perkembangan yang baik ini, dan ini juga sama, di tingkat nasional juga demikian. Namun kita perlu waspadai, jangan terlena karena kita berhadapan dengan varian Delta," tegas Tito dikutip dari siaran persnya, Minggu (5/9/2021).

Menurut dia, Covid-19 varian Delta membuat kasus penularan virus corona di Indonesia dan beberapa negara lainnya meningkat. Kendati begitu, kasus Covid-19 di Indonesia kini telah menunjukkan penurunan.

Tito mengklaim hal ini dikarenakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan zonasi dan level wilayah dan kebijakan vaksinasi. Kemudian, penurunan kasus disebut dikarenakan perbaikan perawatan, dan penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat.

"Dengan langkah-langkah PPKM dan lain-lain, protokol kesehatan, perbaikan perawatan, alhamdulillah trennya menurun," kata dia.

Namun, dia menekankan kewaspadaan dalam menghadapi skenario terburuk, termasuk menghadapi varian Delta ini terap harus disikapi dengan serius. Tito meminta setiap daerah untuk tetap waspada dengan penyebaran Covid-19.

 

2 dari 2 halaman

Jauhi Kerumunan

Untuk itu, dia mengimbau agar penerapan protokol kesehatan dilaksanakan secara konsisten. Selain itu, Tito menyampaikan agr pemerintah daerah segera melalukan percepatan vaksinasi Covid-19 agar segera terbentuk herd immunity atau kekebalan komunal.

"Jangan pernah berhenti, terutama pakai masker, kemudian juga mendeteksi kerumunan-kerumunan, bekerja sama dengan semua pihak agar kerumunan yang berpotensi penularan itu dapat dikurangi," tutur Tito.