Sukses

Cegah Radikal Bebas, KKP Ajak Masyarakat Konsumsi Rumput Laut

Rumput laut memiliki manfaat untuk kesehatan. Beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral hingga antioksidan bisa kamu temukan dalam makanan laut ini. Rumput laut juga rendah kalori.

Liputan6.com, Jakarta Rumput laut memiliki manfaat untuk kesehatan. Beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral hingga antioksidan bisa kamu temukan dalam makanan laut ini. Rumput laut juga rendah kalori.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat untuk mengonsumsi produk pangan berbahan rumput laut agar terhindar dari radikal bebas. Komoditas yang termasuk superfood dari laut ini mengandung senyawa bioaktif seperti karotenoid, fenol dan turunannya, sulfat polisakarida dan vitamin. Senyawa-senyawa ini mempunyai fungsi biologis salah satunya sebagai antioksidan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti memaparkan permintaan antioksidan alami kian tumbuh seiring dengan dibatasinya antioksidan sintetis karena beracun.

"Salah satu alternatif sumber antioksidan alami yang berasal dari tanaman adalah rumput laut," kata Artati saat membuka webinar Tropical Seaweed Innovation Network (TSIN) beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Artati menyebut pemanfaatan rumput laut sejalan dengan ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dinyatakan Presiden Joko Widodo pada Sidang Paripurna DPR RI 16 Agustus 2021. Karenanya, Artati mendorong para pelaku usaha, khususnya startup untuk melirik peluang ini.

"Kita terus mendorong tumbuh kembangnya usaha baru melalui startup bidang perikanan di Indonesia melalui pemanfaatan sumber daya rumput laut untuk kehidupan masyarakat dan lingkungan," sambungnya.

Senada, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ratih Pangestuti mengungkapkan sebuah studi yang mengulas kebiasaan mengonsumsi rumput laut berhubungan dengan angka harapan hidup di sejumlah negara. Dikutip dari Journal of Applied Phycology tahun 2019, angka harapan hidup perempuan Jepang misalnya mencapai 88,09 tahun atau peringkat 2 dunia.

"Ini jauh dibandingkan dengan Indonesia yang masih di angka 74,64 tahun atau peringkat 122 dunia," terang Ratih.

Sementara di dunia farmasi, Ratih menyebut sudah ada studi awal yang menyebut bahwa fucoidan atau sulfated polysaccharides yang ditemukan pada rumput laut coklat efektif untuk menekan pertumbuhan virus cCovid-19. Di Indonesia, kandungan fucoidan dapat ditemukan pada rumput laut coklat maupun mikro alga coklat.

"Di bidang kesehatan lainnya juga ditemukan bahwa sodium oligomannate dari rumput laut coklat sudah banyak digunakan untuk mengobati penyakit Alzheimer dan di Amerika sudah dalam uji klinis tahap 3," jelas Ratih.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pentingnya penerapan ekonomi biru dengan memanfaatkan sumber daya kemaritiman secara berkelanjutan. Menurutnya, penerapan ekonomi biru yang didukung penguatan riset akan baik bagi kemaslahatan umat manusia. "Blue economy (ekonomi biru) itu untuk kemaslahatan umat manusia. Laut itu kehidupan. Kesehatan laut itu penting, karena jika laut sehat, lingkungan sehat," kata Menteri Trenggono.

 

(*)