Sukses

Menkominfo: Siapapun Bisa Berperan Menghadapi Pandemi Covid-19

Menkominfo optimistis Indonesia mampu melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 karena memiliki dua modal sosial yang kuat, yakni gotong royong dan kolaborasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate optimistis Indonesia mampu melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 karena memiliki dua modal sosial yang kuat, yakni gotong royong dan kolaborasi.

Dia pun mengapresiasi upaya semua pihak yang bahu membahu tanpa lelah dan tanpa pamrih bersama menghadapi pandemi yang saat ini menjadi tantangan global. Menkominfo menyatakan, siapapun bisa berperan melawan pandemi virus corona.

"Siapapun bisa berupaya, bahu membahu berusaha bersama menghadapi pandemi Covid-19. Sekecil apapun pasti berarti," ujar Johnny dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/9/2021).

Bagi setiap individu di lingkungan masyarakat, kata dia, dengan mematuhi dan disiplin protokol kesehatan sudah amat berarti di masa sekarang ini. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan masker dobel, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

Kemudian saling mengingatkan antaranggota masyarakat yang lengah menjalankan protokol kesehatan juga tak kalah penting.

"Semua terlihat sederhana dan bisa dilakukan siapa saja, tapi sesungguhnya itu amat berarti dalammenghadapi pandemi seperti saat ini," ujar Menkominfo.

Hal lain yang lain bisa dilakukan masyarakat adalah segera divaksinasi Covid-19. Johnny juga meminta masyarakat turut mengajak keluarga, tetangga, kerabat, terutama kepada para lansia dan kelompok rentan lainnya untuk ikut dan mau divaksinasi.

Dalam penyelenggaraan vaksinasi, Menkominfo menyambut baik kolaborasi yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah, TNI, Polri, pihak swasta, dan organisasi kemasyarakatan.

"Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi bangsa Indonesia, mari kita bersama-sama, bahumembahu menghadapi pandemi," ujar Menkominfo.

 

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Covid-19 di Surabaya

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengapresiasi inisiatif program vaksinasi corona Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang kolaboratif dan inovatif.

Pemkot Surabaya bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya dan Entrepreneur’s Organization (EO) Indonesia East Chapter menggelar vaksinasi dengan menargetkan 20 ribu karyawan perusahaan, pengusaha, UMKM dan warga Surabaya.

"Sasaran vaksinasinya masif, hasil kerja gotong-royong dan peserta makin senang karena setelah disuntik dapat hadiah," ujar Reisa menanggapi kegiatan Vaksinasi Merdeka di Jatim Expo (JX), Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Sabtu (4/9/2021).

Menurut Reisa, tekad Kota Surabaya sudah sesuai seruan Presiden Joko Widodo. Juga sesuai pesan WHO kepada seluruh masyarakat dunia: national unity and global solidarity, persatuan bangsa dan solidaritas dunia.

"Hanya dengan bersama kita bisa hadapi pandemi ini," tegasnya.

Vaksin adalah salah satu ikhtiar melindungi diri dari Covid-19. Namun upaya lain, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap dilaksanakan.

Menurutnya, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti saat ini, menjauhi kerumunan dan menurunkan mobilitas terbukti efektif menurunkan laju penularan dan penambahan kasus.

"Bagi Surabaya dan sekitarnya yang harus rendah level PPKM-nya. Tapi protokol kesehatannya, tetap tinggi disiplinnya. Yo iso yuk," ujar dokter kelahiran Jawa Timur ini.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot menyiapkan 20 ribu dosis vaksin Sinovac pada hari itu untuk melayani warga. Capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Surabaya per 5 September 2021 pukul 12:00 WIB sekitar 89,96 persen. Lalu, untuk capaian vaksinasi dosis kedua sekitar 61,17 persen.

“Setiap ada vaksinnya, kita akan langsung lakukan vaksinasi untuk masyarakat,” kata Wali Kota Eri.