Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kemen PPPA meminta agar setiap media tidak melakukan glorifikasi terhadap pelaku kekerasan seksual meskipun figur tersebut adalah selebritas.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan, maraknya tayangan yang menampilkan selebritas yang melakukan tindak pelecehan seksual berdampak buruk terhadap korban hingga masyarakat secara keseluruhan. Ia menegaskan hal itu dapat memberi kesan pelaku pelecahan seksual adalah hal biasa.
“Kemen PPPA sangat menyesalkan terjadinya glorifikasi terhadap pelaku pelecahan seksual di media penyiaran. Jangan sampai ada kesan pelaku kekerasan seksual adalah sesuatu yang biasa,”ujar Bintang dalam keterangannya, Senin (6/09/2021).
Advertisement
Bintang menegaskan bahwa pemerintah sudah menggariskan untuk “zero tolerance” terhadap segala bentuk kekerasan terhadap anak.
“Zero tolerance termasuk terhadap kekerasan seksual atau pelecehan seksual,” katanya.
Menteri Bintang berharap semua media dapat memberikan tayangan dan tontonan yang mendidik, mencerdaskan, menginspirasi sekaligus menghibur.
Diakses Semua Media
Apalagi media penyiaran dapat diakses oleh semua usia, sehingga media turut bertanggung jawab terhadap semua tayangannya ramah anak tidak hanya sekadar mengejar rating atau jumlah penonton yang banyak. Tayangan juga seharusnya memberi pesan-pesan pencegahan kekerasan terhadap anak.
“Kami sangat berharap bahwa kebijakan-kebijakan khususnya di bidang penyiaran dan di ranah publik harus seimbang antara kebutuhan popularitas seseorang dan dampak luas yang bakal terjadi,” katanya.
Bintang juga menegaskan selebriti merupakan figur contoh, teladan dan panutan yang kerap diikuti oleh masyarakat, bahkan oleh anak-anak. “Apabila media menonjolkan selebriti yang terlibat kasus pelecehan perilaku tersebut dapat berdampak terhadap perilaku masyarakat termasuk anak-anak,” pungkasnya.
Advertisement