Sukses

Kemenkes: Saat ini Tidak Ada Provinsi Laporkan BOR di Atas 80 Persen

Nadia mengatakan, secara nasional, saat ini kita berada di tingkat asesmen situasi level dua. Di mana pada Juli lalu kita berada di level empat

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan situasi pandemi Covid-19 secara nasional berada pada PPKM level dua. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya dua provinsi yang berstatus level 4 yakni Bali dan Kalimantan Utara.

"Secara nasional, saat ini kita berada di tingkat asesmen situasi level dua. Di mana pada Juli lalu kita berada di level empat," katanya, Kamis (9/9/2021).

Nadia menyebut, kasus positif Covid-19 nasional menurun sebesar 42 persen pada pekan ini. Angka positivity rate juga menurun ke angka 6,36 persen, hampir mendekati standar aman Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) maksimal 5 persen.

"Walaupun sudah menurun, kita tidak boleh lengah karena standar angka positivity rate yang baik dari WHO yaitu kurang dari 5 persen. Sudah terdapat 16 provinsi dengan positivity rate kurang dari 5 persen," jelasnya.

Sejalan dengan kasus positif, kasus kematian akibat Covid-19 juga menurun hingga 29 persen. Jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit juga menurun.

Hal ini ditandai dengan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 berada di bawah 80 persen.

"Untuk penggunaan tempat tidur rumah sakit, saat ini tidak ada provinsi yang melaporkan BOR di atas 80 persen," kata Nadia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Lampaui WHO

Sebelumnya, Nadia mengklaim testing Covid-19 di Indonesia sudah melampaui target WHO. Target WHO, testing dilakukan kepada 1 orang per 1.000 penduduk setiap minggu.

"Saat ini, Indonesia telah mencatatkan testing rate kita adalah 3,07 orang yang dites per 1.000 penduduk per minggu. Ini merupakan angka tiga kali lipat dibandingkan standar minimal WHO," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/9).

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Â