Liputan6.com, Jakarta Di tengah banyak penentangan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gelaran balap mobil listrik Formula E sebagai program prioritas. Rencana penyelenggaraan Formula E tertunda setelah pandemi Covid-19 melanda dan Jakarta menjadi episentrum penularan virus.
Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah telanjur membayarkan commitment fee dan biaya lainnya yang telah mencapai sekitar Rp 1 triliun dari APBD. Pemprov berdalih tidak bisa menarik kembali uang tersebut, karena Formula E tetap akan diselenggarakan pada Juni 2022.
Sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta pun berupaya mendorong dilakukannya interpelasi untuk meminta penjelasan dari Anies. Merespons langkah itu, Anies melakukan lob kepada pimpinan partai-partai yang menolak interpelasi di rumah dinas gubernur.
Advertisement
Namun, terdapat kesenjangan antara sikap elite parpol dengan konstituennya. Temuan survei yang dilakukan oleh Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan bahwa dukungan terhadap interpelasi juga digaungkan oleh pemilih partai-partai yang ditengarai mendukung langkah Anies.
"Terdapat perbedaan pandangan antara elite dan konstituten partai politik, di mana banyak pemilih setuju dilakukan interpelasi terkait rencana penyelenggaraan Formula E, sedangkan pimpinan partai justru membela Anies,” ungkap Direktur Program NSN Riandi di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
Misalnya, sebanyak 76,5 persen pemilih Golkar setuju interpelasi, tidak setuju 20,6 persen, sisanya tidak tahu/tidak jawab. Selain itu, pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) yang setuju interpelasi sebanyak 72,7 persen, sedangkan yang tidak setuju 27,3 persen.
Pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang setuju interpelasi 69,2 persen, sedangkan yang tidak setuju 30,8 persen. Lalu pemilih Demokrat yang setuju interpelasi 62,5 persen, sedangkan tidak setuju 34,4 persen.
Pemilih PDIP dan PSI Kompak
Selain itu, pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang setuju interpelasi 55,6 persen, yang tidak setuju 44,4 persen. Bahkan di antara partai-partai yang paling kuat mendukung Anies, sebagian pemilihnya mendukung interpelasi.
"Sebanyak 52,0 persen pemilih Gerindra setuju interpelasi, dan pemilih PKS yang setuju interpelasi sebanyak 37,0 persen. Ada pula 46,7 persen pemilih Nasdem setuju interpelasi,” ucap Riandi.
Sementara itu dua partai politik pengusul interpelasi tampak didukung oleh konstituennya. Seluruh pemilih PSI kompak setuju interpelasi, sedangkan pemilih PDIP yang setuju interpelasi mencapai 83,5 persen, tidak setuju 14,3 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab.
"Perbedaan pandangan tersebut bisa menjadi peringatan bagi pimpinan partai-partai, sehingga perlu mendengarkan aspirasi pemilihnya,” pungkas Riandi.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 28 Agustus-3 September 2021 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±4,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement