Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim berencana merenovasi ruang kerja dengan total biaya Rp 5 miliar lebih.
Terkait hal itu, Anggota DPR Fraksi PKB, Daniel Johan menyatakan bahwa rencana renovasi ruang kerja Nadiem Makarim tidak tepat mengingat anggaran negara yang terbatas di tengah situasi pandemi dan pentingnya program kerakyatan.
Baca Juga
"Di tengah terbatasnya anggaran yang ada bahkan adanya pemotongan yang besar terhadap program-program kerakyatan yang penting," katanya, Jumat (10/9/2021).
Advertisement
Daniel menyebut, mestinya renovasi tersebut ditunda mengingat ruang kerja Nadiem masih layak.
Dia pun meminta Nadiem lebih mengasah sense of crisis. Sebab, renovasi ruangan tersebut tak dibutuhkan masyarakat saat pandemi.
"Harus lebih mengasah sense of crisis-nya, masyarakat berharap muncul terobosan-terobosan cerdas yang mampu melampaui hambatan pandemik, sayang itu tidak muncul," pungkasnya.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi berencana merenovasi ruang kerja Mendikbudristek Nadiem Makarim. Total biaya renovasi yang dikeluarkan sebesar Rp 5 miliar lebih.
Hal itu terungkap dari lpse.kemdikbud.go.id. Dari situs itu disebutkan penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp 6.500.000.000 dan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai Rp 5.391.858.505. Satuan kerja dalam hal ini adalah biro umum dan pengadaan barang dan jasa.
Redaksi juga mendapat file PDF mengenai rencana renovasi ruang menteri. Di PDF 6 halaman tersebut, tertulis bagian ruangan yang akan direnovasi, di antaranya ruang private atau ruang Nadiem, semi private, ruang public dan service.
Respons Kemendikbudristek
Irjen Kemendikbudristek, Catharina Girsang mengaku belum mengetahui terkait renovasi ruangan Nadiem tersebut. Menurutnya, banyak ruangan di gedung Kemendikbud.
"Maaf saya tidak tahu jika ada ruangan yang direnov karena ruangannya juga banyak," ucapnya lewat pesan, Kamis (9/9/2021).
Sementara, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam juga tidak mengetahui perihal renovasi itu. Dia bilang, hal tersebut merupakan ranah biro umum.
"Wah saya malah enggak tahu. Itu di biro umum," singkatnya.
Sedangkan, Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek, Triyantoro belum merespons soal renovasi itu. Dia hanya membaca pesan ketika ditanyakan mengenai hal tersebut.
Sekjen Kemendikbud Suharti juga belum merespons saat ditanya mengenai urgensi rencana renovasi ruang menteri di saat pandemi.
Sementara itu, Staf Khusus Nadiem, Hamid Muhammad menolak menjawab soal renovasi ruang Menteri Nadiem yang memakan biaya hingga Rp 5 miliar tersebut. Dia mengganggap, hal tersebut tidak substansif.
"Kalau mau tanya, tanyakan hal-hal yang sifatnya substantif. Kebijakan, program dan sasaran kinerja yang dicapai dan yang tidak. Itu pun harus tanya ke eselon I atau eselon II yang memegang program tersebut," katanya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Merdeka.com
Advertisement