5 Fakta Jakarta International Stadium yang Akan Dibuka Desember 2021

Pasca konversi Stadion Lebak Bulus menjadi stasiun MRT,J akarta telah merencanakan pembangunan stadion sepak bola di Jakarta sejak tahun 2009.

Tidak hanya sebagai stadion bagi warga Ibu Kota, dibangunnya JIS diharapkan dapat menjadi pusat pariwisata baru berskala internasional yang akan meningkatkan perekonomian kawasan sekitar.

Untuk diketahui JIS dibangun sebagai stadion multi-event bertaraf internasional yang berpihak pada seluruh masyarakat serta mendukung visi kota yang liveable dan berkelanjutan.

Jakarta Utara yang ditunjuk sebagai lokasi pembangunan JIS merupakan kawasan dengan jumlah penduduk miskin kedua tertinggi di Jakarta. Pada tahun 2019 dilaporkan ada sekitar 91 ribu warga.

Untuk itu, Pemprov DKI akarta terus mendorong pemerataan pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi di area ini.

Pembangunan JIS juga diharapkan dapat menjadi atraksi sekaligus langkah awal untuk meregenerasi Kawasan Jakarta Utara. Di antaranya melalui penyediaan+13.000 m2 ruang usaha, +1.300 hunian dengan 238 hunian terjangkau, 14.000 m2r uang terbuka, dan 5.700 m2 fasilitas olah raga publik.

Kedepannya dengan dilakukan regenerasi kawasan ini akan memberikan layanan publik yang memadai, dan secara progresif berdampak kepada lingkungan sekitar dan kualitas hidup masyarakat setempat.

JIS merupakan stadion berstandar internasional, berstandar FIFA dengan konsep Green Building level Platinum Grade. Stadion ini berkapasitas 82.000 penonton dengan atap buka-tutup(retractable roof), fasilitas sky viewing deck dan rumput hybrid pertama diIndonesia.

Penyelenggaraan JIS ditugaskan kepada PT Jakpro agar dapat dikelola secara profesional. Dimana AD-ART PT Jakpro dapat membangun dan mengelola stadion sebagai salah satu properti kota dan telah memiliki portfolio dalam membangun dan mengelolasarana olahraga skala internasional, yaitu Velodrome dan Equestrian (Asian Games 2018).

Pembangunan JIS membutuhkan pendanaan sebesar 4,5 Tdengan sumber pendanaan seluruhnya melalui melalui APBD (Penyertaan Modal Daerah). Sedangkan pengelolaan fasilitas akan dikelola oleh PT Jakpro dengan sumber pendanaan lain.

Dalam rangka pemenuhan pendanaan pembangunan JIS, Pemprov DKI Jakarta memproses pendanaan, dengan rincian:

Pada 2019 terpenuhi Rp 900 miliar dari total kebutuhan sebesar 1,7 triliun

Pada 2020 terpenuhi Rp 1,182 triliun dari total kebutuhan tahun 2020 sebesar 2,5 triliun. 

Kemudia pada 2021 teranggarkan Rp 2,464 triliun untuk memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan. Namun, saat ini masih menunggu proses pencairan dana PEN.

Pendanaan tahun 2020 dan 2021 didukung pinjaman daerah PEN Pemerintah Pusat. 

Saat ini pembangunan JIS (minggu ke-105) telah terealisasi sebesar 69,85%. Memberdayakan lebih dari 2,400 tenaga kerja, JIS rencananya akan diresmikan pada Desember 2021.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi dan berkolaborasi untuk mengaktivasidan bahkan meregenerasi kota Jakarta melalui kawasan JIS.