Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.
Tujuan pelatihan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Baca Juga
Kali ini, pelatihan mengusung tema 'Melawan Hoaks di Media Sosial' yang dilaksanakan pada Kamis (11/5/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah.
Advertisement
Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 2.000 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMP Kristen 1 Seram, SMA PGRI Pelita Jaya, SMAN 3 Seram Bagian Barat.
Salah satu narasumber yang hadir Pegiat Literasi Azizah Zuhriyah yang memberikan materi pertama mengenai kecakapan digital.
"Kekuatan dan kelemahan internet salah satunya adalah mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Manfaat yang kita rasakan dengan adanya internet di sekitar kita antara lain lebih mudah mengakses segala informasi yang ingin kita miliki. Namun, bahayanya dari internet salah satunya cyber bullying, hoaks, porn cyber, dan masih banyak lagi," ujar Azizah melalui keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).
Azizah menjelaskan ada sejumlah ciri-ciri dari berita hoaks, misalnya sumber tidak jelas dan berisi informasi yang tidak berimbang atau berat sebelah.
"Berita hoaks memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu sumber tidak jelas, isi informasi tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu. Lalu seringkali bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengantarnya profokatif, serta visual terlampirnya bersifat manipulatif," papar Azizah.
Â
Pentingnya Keamanan Media Sosial
Dalam kesempatan yang sama, Pegiat Literasi Tatty Aprilyana memberikan paparan mengenai keamanan digital.
"Keamanan dalam media digital, berarti sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," tutur Tatty.
Dia menegaskan, tidak ada yang aman 100 persen di dalam dunia digital, apapun itu.
"Yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sebisa mungkin. Keamanan di dunia digital berbanding terbalik dengan kemudahan, akan agak ribet sedikit menyebabkan kita lebih aman dalam bersosialisasi di media digital," jelas Tatty.
Â
Advertisement
Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.
Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.
Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.
Â
Status Literasi Digital Indonesia
Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.
Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.
"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.
Diteruskan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Hasim Tubaka yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku dan Sekitarnya.
"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Barat membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," tegas Hasim.
Advertisement